Tuesday, July 4, 2023

Kementan Dorong Kabupaten Bulungan Jadi Penghasil Pisang & Nasas | PT Rifan Financinco

PT Rifan Financinco - Kabupaten Bulungan yang terletak di Kalimantan Utara memiliki potensi dalam pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan seperti nanas dan pisang. Komoditas nanas dan pisang memang termasuk yang paling banyak diminati warga setempat maupun luar daerah.

Selain itu, permintaan kedua komoditas ini juga masih sangat tinggi di pasar internasional. Untuk itu, nanas dan pisang menjadi fokus pengembangan dalam program kampung buah di Bulungan.

Hadirnya kampung buah di Bulungan turut meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen, serta membuka peluang ekspor ke pasar internasional. Hal ini juga diharapkan dapat mendukung rencana pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, yang berlokasi tidak jauh dari Bulungan.

"Suatu saat nanti, ketika orang berbicara Kabupaten Parigi Moutong maka dia akan berbicara segala jenis durian. Ketika seseorang berbicara Bima NTB, maka dia akan mengingat bawang merah. Demikian halnya dengan Kabupaten Bulungan, orang akan mengenang pisang dan nanas. Namun yang jelas, jika petani konsisten menekuninya, bukan tidak mungkin produknya bisa diekspor, " ujar Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis, Senin (3/7).

Sementara itu, Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra mengirimkan langsung tim monitoring dan evaluasi ke empat kecamatan, yaitu Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Utara dan Pulau Bunyu. Adapun kunjungan ini dilakukan untuk mengecek pemanfaatan bantuan pemerintah oleh petani.

"Sesuai arahan Pak Dirjen, kami langsung terjunkan tim guna mengecek kondisi kampung hortikultura, melaporkan apa adanya sesuai fakta di lapangan, catat keluhan petani serta memberikan solusinya," katanya.

Dari hasil kunjungan tersebut, Jekvy menambahkan kondisi lapangan menunjukkan petani di Bulungan telah menggunakan bantuan pemerintah dengan baik dan optimal. Para petani pun mengapresiasi pemerintah atas dukungan yang diberikan.

"Termasuk bantuan yang diberikan antara lain sarana budidaya berupa bibit dan pupuk, fasilitasi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Klinik PHT, Sarana Penanganan Dampak Perubahan Iklim (SPDPI), serta dukungan pengolahan produk berupa bangsal pascapanen," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Hidup Terus Nurhakim mengaku siap mendukung produksi dan pengolahan nanas di daerahnya. Ia bahkan menargetkan produk dan olahan di daerahnya dapat diekspor ke negara terdekat.

"Untuk komoditas nanas yang kami budidayakan, Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan bibit dan pupuk sekaligus bangsal pascapanennya. Selain olahan nanas, kami juga ada olahan jahe. Sudah banyak permintaan baik di pasar lokal maupun internasional terhadap produk segar dan olahan kami. Paling tidak, target kami bisa ekspor ke negara terdekat seperti Malaysia dan Brunei," jelasnya.

Anggota Gapoktan Manunggal asal Tanjung Palas Utara Karma mengatakan penerima bantuan bibit dan pupuk untuk tanaman pisang bertekad untuk mengembangkan kampung pisang di desanya. Terlebih permintaan untuk komoditas pisang banyak.


"Kami memanfaatkan lahan yang ada walau tidak dalam satu hamparan karena mayoritas tanaman di sini adalah sawit. Permintaan sangat banyak, harga bagus, tapi sayang produksinya belum mencukupi. Meskipun demikian petani di sini tetap berupaya semaksimal mungkin agar bisa mandiri berproduksi di wilayah kami," pungkasnya.


Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financinco

No comments:

Post a Comment