Friday, June 28, 2019

Avanza Masih Rajanya, Ini Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia | PT Rifan Financindo

Ilustrasi mobil terlaris. Foto: Dadan Kuswaraharja

PT Rifan Financindo  -  Toyota Avanza masih perkasa berada di puncak penjualan mobil terlaris di Indonesia. Seperti tercantum dalam data distribusi wholesales (dari pabrik ke diler) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Mei 2019, Avanza berada di puncak mengasapi deretan model lainnya. 

Sepanjang bulan kelima tahun 2019, distribusi Avanza mencapai 7.362 unit. Angka ini masih lebih banyak dari Toyota Rush yang hanya terdistribusi sebanyak 6.311 unit. Kemudian di tempat ketiga bertengger pesaing utama Avanza, Mitsubishi Xpander


Xpander yang empat bulan terakhir disalip Avanza itu distribusinya hanya 5.101 sepanjang Mei 2019. Distribusi mobil 'murah' Daihatsu Sigra masih cukup banyak hingga mampu mengantar kembaran Calya itu di tempat keempat. 

Wajah baru yang melekat pada wajah mobil niaga Suzuki Carry membuat distribusinya meningkat. Berada di tempat kelima, Suzuki mampu mendistribusikan 4.447 unit Carry ke masing-masing dilernya. Berikut daftar lengkap 20 mobil terlaris di Indonesia selama Mei 2019. 


  1. Toyota Avanza: 7.362 unit
  2. Toyota Rush: 6.311 unit
  3. Mitsubishi Xpander: 5.101 unit
  4. Daihatsu Sigra: 4.957 unit
  5. Suzuki Carry Pick-up: 4.447 unit
  6. Honda Brio Satya: 4.030 unit
  7. Toyota Innova: 3.916 unit
  8. Toyota Calya: 3.877 unit
  9. Daihatsu Gran Max Pick-up: 2.812 unit
10. Toyota Agya: 2.455 unit
11. Suzuki Ertiga: 2.388 unit
12. Daihatsu Ayla: 2.222 unit
13. Toyota Fortuner: 2.095 unit
14. Honda Mobilio: 1.888 unit
15. Mitsubishi L-300 Pick-up: 1.792 unit
16. Mitsubishi Pajero Sport: 1.774 unit
17. Honda HR-V: 1.621 unit
18. Honda Jazz: 1.085 unit
19. Nissan Livina: 1.056 unit
20. Daihatsu Terios: 877 unit


Sumber: Oto.detik 
PT Rifan Financindo

Thursday, June 27, 2019

Curhat Harga Ayam Anjlok, Peternak: Rumah, Ruko, Mobil Saya Jual | PT Rifan Financindo

Foto: Usman Hadi/detikcom


PT Rifan Financindo - Pembagian ayam gratis yang serentak dilakukan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta tentu membuat warga miskin cukup senang. Namun di balik itu, ada kegelisahan yang menghantui para peternak rakyat.

Peternak mengaku terus merugi sejak 10 bulan terakhir. Penyebabnya ialah karena stok ayam terlalu banyak dibandingkan kebutuhan di pasaran.

Salah satu peternak asal Colomadu, Karanganyar, Pardjuni mengaku ikhlas membagikan ayam dari kandangnya. Pembagian ayam itu memang patungan dengan beberapa peternak dari Solo dan sekitarnya.

"Kalau dijual kan harganya sangat jatuh, hanya Rp 9.000 per kg. Daripada sakit hati, sekalian kita sedekahkan saja, lebih manfaat," kata Pardjuni di sela pembagian ayam gratis di kantor Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (26/6/2019).

Jika dibandingkan dengan biaya produksi, dia memperkirakan mengalami kerugian Rp 4.000 per ekor ayam. Padahal peternak biasanya memiliki puluhan hingga ratusan ribu ayam di kandang per bulan.


"Kalau saya kan punya 40.000 ekor per bulan, dikalikan saja dengan Rp 4.000, jadi Rp 160 juta kerugiannya per bulan. Dan itu terjadi sejak 10 bulan yang lalu," kata dia.

Dia mengaku telah menjual aset-asetnya demi menutup kerugian. Selain itu, ada delapan karyawan yang harus dia gaji.

"Rumah sudah saya jual, ruko saya jual, mobil saya jual. Saya tahu ini rugi, tapi sudah tidak bisa menghindar lagi," kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah itu.


Pardjuni dan kawan-kawan sudah melakukan aksi serupa di Pasar Jongke, Solo, pada September 2018. Mereka juga melakukan aksi lagi di Jakarta pada Maret 2019.


Mereka pun telah beraudiensi dengan tujuh elemen pemerintah, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian hingga Bareskrim Polri. Namun menurutnya belum ada tindakan yang serius dari pemerintah.

"Seharusnya pemerintah melakukan pembatasan terhadap jumlah bibit yang dijual oleh swasta. Selain itu, seharusnya harga acuan Kemendag betul-betul diterapkan, jadi ada intervensi pemerintah agar harganya Rp 18.000 sampai Rp 20.000," ungkapnya.

Khawatir gulung tikar

Menurutnya, di Jateng ada sekitar 12.000 peternak rakyat. Sejumlah peternak sudah mulai menutup usahanya.

"Kalau dalam satu dua bulan masih seperti ini, kami yakin pasti akan lebih banyak yang gulung tikar," katanya.

Peternak lain asal Sragen, Suroto, memiliki stok lebih banyak, yaitu sampai 700 ribu ayam per bulan. Dia menaksir kerugiannya mencapai miliaran rupiah per bulan.

"Ini sudah habis-habisan, aset-aset sudah kami jual. Ada 200-an karyawan yang masih saya pertahankan karena mereka juga punya keluarga. Sambil berharap kondisi membaik," kata Suroto.
Menurutnya, peternak rakyat selain menjual langsung ke pengecer, juga memiliki kemitraan dengan perusahaan besar. Namun tetap saja hal tersebut tidak bisa menghindarkan dari kerugian.

"Yang utama kan kondisi pasarnya, kami tidak bisa mengandalkan kemitraan. Kalau pasarnya sedang jelek, ya tetap saja kita rugi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Surakarta, Heru Sunardi, mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya berjanji akan menyuarakan aspirasi peternak dalam forum di provinsi atau pusat.

"Kami berterima kasih kepada Pinsar yang memberikan ayamnya secara gratis kepada warga kami. Dengan berkurangnya ayam mereka di kandang, harapannya antara supply dan demand bisa segera seimbang," tutupnya.
Sumber: Finance.detik
PT Rifan Financindo

Wednesday, June 26, 2019

Permohonannya Disebut Tim 01 Aneh, Kuasa Hukum Prabowo Tetap Pede Menang di MK | PT Rifan Finanicndo

Permohonannya Disebut Tim 01 Aneh, Kuasa Hukum Prabowo Tetap Pede Menang di MK
PT Rifan Finanicndo -  Tim hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditolak Mahkamah Konstitusi (MK) karena permohonannya dianggap aneh. Tim hukum Prabowo menyebut pihaknya justru yakin seluruh gugatan diterima. 

"Kami, kuasa hukum Prabowo Sandi justru sebaliknya. Kita insyaallah sangat yakin permohonan kami akan diterima semuanya oleh MK," kata kuasa hukum Prabowo-Sandiaga, Luthfi Yazid saat dihubungi, Selasa (25/6/2019).

Luthfi mengatakan, hal ini dikarenakan saksi yang ditampilkan telah menjelaskan adanya dugaan penggelembungan suara. Menurut Luthfi, keterangan saksinya tidak terlegitimasi oleh KPU maupun tim Jokowi.

"Kesaksian ahli Prof Jazwar Koto dalam persidangan tentang adanya angka penggelembungan 22 juta, yang ia jelaskan secara saintifik berdasarkan digital forensik sama sekali tidak terlegitimasi oleh termohon maupun terkait. Serangan Yusril hanya soal sertifikasi permukaan, yang bukan tidak substansi," kata Luthfi. 

Luthfi menyebut, hakim menilai KPU banyak ngeles dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Tak hanya itu, menurutnya berdasarkan keterangan saksi baik dari pihak Prabowo maupun Jokowi menguatkan adanya dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Hakim Suhartoyo dalam sidang, sempat mengatakan bahwa termohon atau KPU ngeles melulu," kata Luthfi. 

"Ketiga, setelah mendengar kesaksian Hairul Anas (saksi tim Prabowo) dan mendengarkan kesaksian Anas Nasikin (saksi tim Jokowi), ternyata makin menguatkan posisi kami bahwa Pilpres sekarang penuh kecurangan secara TSM. Dalam acara TOT di mana dipresentasikan 'Kecurangan adalah Bagian Demokrasi' di situ hadir semua pejabat negara dan jabatannya melekat," sambungnya. 

Terakhir Luthfi menyebut di dalam persidangan, KPU tidak mampu menunjukan C7 (daftar hadir). Hal ini menurutnya menimbulkan pertanyaan dari mana adanya perolehan suara di TPS.

"Waktu pemeriksaan atau inzage ternyata termohon tak memiliki C7. Pertanyaannya, bagaimana ada perolehan suara namun tak ada manusianya," tuturnya. 

Sebelumnya, Tim hukum Jokowi-Ma'ruf optimistis menghadapi sidang pembacaan gugatan Pilpres 2019 di MK pada 27 Juni. Mereka yakin gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditolak MK.

"Dengan menghargai majelis hakim, kita yakin 99,99 persen gugatan pihak pemohon itu ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima," kata anggota tim hukum Jokowi-Ma'ruf, I Wayan Sudirta, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Alasannya, menurut Wayan, permohonan yang dilayangkan Prabowo-Sandi tidak masuk akal. Selain itu, dia menilai permohonan pasangan nomor urut 02 itu juga tidak berdasar. 

Sumber: news.detik
PT Rifan Finanicndo

Tuesday, June 25, 2019

Demo Tolak PPDB Zonasi, Mahasiswa Ditemui Sekretaris Dinas Pendidikan Jatim | PT Rifan Financindo

Demo Tolak PPDB Zonasi, Mahasiswa Ditemui Sekretaris Dinas Pendidikan Jatim

PT Rifan Financindo Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Surabaya mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim. Mereka menolak adanya PPDB dengan sistem zonasi.

Selain itu, mereka menuntut agar Pemerintah Provinsi Jatim mengkaji ulang Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) No 51 tahun 2018 tentang sistem zonasi.

Puluhan massa ini akhirnya ditemui Sekretaris Dispendik Jatim, Ramliyanto. Ramliyanto pun mengatakan pihaknya akan menyampaikan beberapa tuntutan dan aspirasi mahasiswa ini kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa hingga ke Kemendikbud.

Ramliyanto juga memberi pengertian ke mahasiswa jika pihak Dispendik Jatim, di bawah Pemprov Jatim hanya sebagai pelaksana saja. Artinya, dalam konteks pelaksanaan Permendikbud ini posisi Dispendik Provinsi maupun Kota hanya sebagai pelaksana bukan dalam hal posisi pengambil kebijakan.


"Saya akan menyampaikan langsung aspirasi ini. Ada beberapa aspirasi melalui pres rilis yang kami terima, insyaallah aspirasi yang luar biasa dari teman-teman ini, menunjukkan bahwa kita sangat peduli dengan pembangunan pendidikan di Jatim," ujar Ramliyanto di depan Kantor Dispendik Jatim Jalan Genteng Kali Surabaya, Senin (24/6/2019).

Selain itu, Ramliyanto menyebut Gubernur Khofifah dengan kewenangan yang dimilikinya telah mengambil diskresi kebijakan. Yakni memberikan kuota pada anak keluarga miskin dan anak buruh.

Sementara salah satu perwakilan massa, Rijal Mahdiy, mengatakan pihaknya telah melakukan kajian Permendikbud 51 selama beberapa bulan terakhir. Kesimpulannya peraturan tersebut tak memiliki memiliki asas berkeadilan.

"Dari kajian internal kita beberapa kali telah kita singgung bahwa Permendikbud 51 sangat jauh dari asas keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Rijal.

Kendati memeratakan mutu pendidikan, Rijalmenilai zonasi justru menimbulkan celah bagi kaum elit. Hal ini tentu merugikan orang-orang yang memiliki perekonomian menengah ke bawah, lantaran tidak bisa menjangkau pendidikan yang ada di sekolah-sekolah negeri favorit.

Sebelumnya Wagub Emil Dardak mengatakan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah sudah berjuang semaksimal mungkin sesuai dengan kewenangan yang melekat. Maka apa yang sebenarnya yang ada di dalam PPDB Jawa Timur adalah sistem yang sudah memaksimalkan dalam konteks yang berkaitan dengan prestasi dan zona.

"Beliau (gubernur) sudah berjuang semaksimal mungkin sesuai dengan kewenangan yang melekat. Maka apa yang sebenarnya yang ada di dalam PPDB Jawa Timur adalah sistem yang sudah memaksimalkan dalam konteks yang berkaitan dengan prestasi dan zona," kata Emil dalam percakapan WA dengan detikcom.

Sementara itu, usai menyuarakan aspirasinya dan telah ditemui Sekretaris Dispendik Jatim, puluhan massa pun mulai membubarkan diri. Rijal menyebut pihaknya akan menunggu hasil dan jawaban dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam waktu dekat.

Sumber: News.detik
PT Rifan Financindo

Monday, June 24, 2019

Rahasia Lelaki | PT Rifan Financindo

Rahasia Lelaki 

PT Rifan Financindo -  "Anak di perutku ini ingin terbang. Jika kau memang percaya pada orangtua kita dulu bahwa orang ngidam jika tidak dituruti kemauannya, maka aku takut nanti dari mulut anak kita nanti akan keluar air liur secara terus menerus. Apa kau menginginkan hal menjijikkan itu terjadi pada anak kita?"

Itulah permintaan istriku. Sebuah keinginan yang kuanggap cukup konyol sekaligus mengagetkan. Tentu saja konyol. Apakah mungkin sebuah janin dalam perut bisa memiliki keinginan aneh semacam itu? Keinginan untuk terbang. Kurasa itu tidak mungkin dan tidak akan terjadi di dunia mana pun. Tak akan pernah ada hal semacam itu.

Kalau pun memang ada. Manusia terbang hanya ada dalam film rekaan atau paling buruk ada di dunia dalam kepala istriku. Bagaimana cara manusia terbang kalau tidak dibantu dengan sebuah alat atau dengan keajaiban? Semua itu bisa saja terjadi jika ada mukjizat. Tetapi mukjizat juga tidak turun pada sembarang orang. Kalau pun itu benar-benar terjadi, tak mungkin sebuah mukjizat menghinggapi istriku. Apa lebihnya dia hingga dapat keajaiban yang sulit dijangkau akal dan pikiran manusia? Tak ada. Istriku tidak ada lebihnya. Tapi aku memang menganggapnya lebih dari yang lain. Bukan lebih dalam artian yang istimewa.

Kenyataan itulah yang membuatku semakin mencintainya. Aku menganggap istriku lebih baik dari perempuan mana pun. Lebih dari keistimewaan yang dimiliki perempuan lain. Sebab bagiku, mencintai istriku adalah sesuatu kelebihan yang kumiliki. Bukankah demikian hakikat sebuah pernikahan? Bahwa tidak ada perempuan mana pun yang lebih baik dari istri sendiri. Sebab segalanya telah sah. Begitu juga seorang perempuan seharusnya berbuat. Menganggap suaminya adalah lelaki terbaik yang ada di muka bumi. Yang terpenting adalah tidak ada laki-laki lain yang mampu menggantikan peran seorang suami. Karena bagaimanapun, sepasang suami istri tetaplah sepasang suami istri dan tidak ada yang berhak menyela di antara keduanya.

"Apa kau yakin?" Aku mencoba meyakinkan istriku. Kurasa keinginannya itu sulit untuk terpenuhi. Ah keras kepala sekali diriku jika menganggap apa yang dikatakan istriku adalah sepenuhnya keinginannya. Tapi aku tak mungkin mempercayainya begitu saja, sebab aku ragu dengan apa yang ia katakan. Sebuah janin yang ingin terbang. Aku berpikir keras akan hal itu.

Janin tetaplah sebuah janin dan belum mampu bicara. Terlebih suaranya dapat didengar oleh istriku sendiri. Meskipun dalam kepercayaan yang beredar, hubungan batin janin yang dikandung oleh perut ibunya mampu menyampaikan sesuatu. Mungkin saja hal itu disebabkan karena janin berada di dekat hati seorang ibu, jadi memang ikatan itu tak berbatas. Sebuah hubungan yang tak dapat diuraikan dengan akan sehat. Tapi kurasa mempercayai hal itu tidaklah mudah.

"Apa kau tak mempercayaiku?" istriku memancing dengan pertanyaan yang menusuk. Laki-laki mana pun akan hanyut dengan pertanyaan yang demikian. Sebab bagi seorang lelaki terlebih seorang suami, membahagiakan istri adalah hal yang paling menakjubkan yang pernah ada di dunia.

Aku tak ingin mengecewakannya lagi. Kurasa kesedihan sudah cukup menyelimuti hidupku dan sebuah kebahagiaan adalah mimpi yang harus kuwujudkan. Terlebih ketika aku tahu bahwa kini ia hamil. Ya, aku akan menjadi laki-laki yang sesungguhnya. Sebuah pembuktian yang kutunggu dan sebuah kelegaan yang layak kukabarkan pada setiap orang.

Ada yang meluap-luap dari dalam hatiku ketika ia mengatakan hal itu. Seperti halnya sebuah air terjun, kabar jika ia hamil adalah pelangi yang membias dan melengkung di hadapan air terjun. Segalanya adalah keindahan dan kekaguman sebab hal itu sudah kutunggu begitu lama. Bahkan, aku sudah mulai bosan ketika mertuaku berulang kali menyampaikan bahwa mereka sudah tidak tahan jika ingin menggendong cucu.

"Kapan kau akan punya anak? Kau tak kasihan sama ibumu yang sudah tua ini?" Keluhan demi keluhan selalu terucap dari bibir ibu istriku. Sebuah ucapan yang pelan tapi mencabik-cabik. Lembut tetapi menyayat dan terasah tajam dan menghunus dalam hati.

"Sabar, Bu. Semuanya juga perlu proses. Bukankah segala yang dipaksakan itu tidak baik?" sahut istriku mencoba mendinginkan suasana. Karena memang hanya ia yang berani menjawab pertanyaan itu dengan sangkalan-sangkalan yang sama.

"Tapi sampai kapan ibu harus menunggu?"

"Sampai waktunya tiba, Bu."

Pertengkaran kecil itu selesai ketika ibu memilih diam. Tetapi diamnya mertuaku itu malah membuat segalanya mencekam. Aku tak mampu bicara banyak. Bahkan untuk menenangkan suasana dan menjawab pertanyaannya pun aku tak mampu. Segalanya serupa neraka. Aku merasa dihukum di neraka yang panas. Aku tak kuasa menolak hukuman itu. Menerima, bagiku adalah jalan keluar yang baik dan tidak akan melahirkan masalah yang baru.

Tetapi pertengkaran itu hanya mereda sesaat. Dua hari berselang, rumah kami kembali memanas. Lebih sial lagi karena aku belum mampu memiliki rumah sendiri dan semuanya masih bergantung di rumah mertuaku. Semua bencana yang menimpaku secara terus menerus dan harus kuhadapi. Istriku membantah dengan jawaban yang sama. Katanya, bahwa segala yang dipaksakan tidak akan baik. Tetapi ibu mertuaku tak mau kalah.

"Dipaksakan? Berarti kalian berdua tidak pernah memiliki keinginan untuk memiliki anak?" Pertanyaan itu benar-benar membuatku tak tahan. Tapi apa boleh buat −sebagai orang yang bertanggung jawab− tugasku hanyalah membuat pembuktian. Bahwa aku dan istriku kelak akan punya anak.

Pada akhirnya ketika istriku benar-benar hamil, segera kabar itu sampai di telinga mertuaku. Senangnya bukan kepalang. Serupa anak kecil yang baru saja mendapat uang jajan lebih atau semacam anak yang dapat oleh-oleh jajanan pasar dari nenek mereka. Ah, apa aku durhaka berani mengumpamakan ibu mertuaku dengan hal-hal itu. Tapi itu tak kupikirkan. Bagian terpentingnya adalah sekarang istriku hamil dan aku berbahagia.

Tapi kebahagiaanku juga kupertanyakan ketika istriku menyampaikan tentang ngidam dan meminta hal aneh yang kuceritakan di atas. Aku berusaha memutar otak untuk menemukan jalan keluar. Hakikat seorang lelaki adalah tak boleh mengecewakan istri. Maka kuputuskan untuk benar-benar menurutinya kali ini. 

"Katakan saja dengan jelas apa yang kau minta," aku mencoba mengurai masalah yang kami perdebatkan. Karena bagiku, jika apa yang dikatakan olehnya jelas, maka aku tinggal menurutinya saja.

"Bukan aku yang memintanya, tapi anak yang ada di perutku," kata istriku sedikit membentak.

Bukan hal yang mudah bagiku menemukan jawaban dari apa yang kami bicarakan. Jawaban yang jauh lebih sulit kutemukan dari yang kubayangkan sebelumnya. Karena jika saja ia mengatakan dengan sejujurnya dengan langsung mungkin aku bisa langsung mewujudkan dan memenuhi apa yang ia minta. Aku tak tahu harus berbuat apalagi. Segalanya sudah kupikirkan. Bahkan cara yang paling mudah sudah kuusulkan padanya; tinggal mengatakan ia minta apa. Cukup sampai di situ saja semuanya akan beres.

"Baiklah. Begini saja," aku menarik napas panjang, "Jika memang benar yang meminta itu adalah anak yang ada di perutmu, kita bersabar saja dulu barang sejenak. Mungkin akan jelas apa yang ia minta dalam beberapa hari ke depan daripada kita dibuat pusing."

"Sampai aku lupa. Begitu maksudmu?" istriku memprotes. Kurasa ia memang keras kepala serupa ibunya. Aku sudah paham benar bagaimana tabiat ibunya. Kurasa istri dan mertuaku itu tak jauh beda sifat-sifatnya. Ibu dan anak yang sama-sama keras kepala. Padahal sebelumnya ia tak pernah seperti ini. Mungkin bisa kusimpulkan bahwa jika mereka menginginkan sesuatu harus segera dituruti. Itulah kesamaan di antara keduanya.

Seorang laki-laki tetaplah seorang laki-laki dan dalam dirinya memiliki tanggung jawab penuh. Seburuk-buruknya tabiat lelaki sebenarnya tak lain untuk membahagiakan orang yang ia cintai. Mengusahakan. Itulah yang ada dalam benak semua laki-laki. Ketika segala hal dirasa buntu, maka ia yang merasa dirinya seorang lelaki pasti akan mengusahakan. Sebab hal itulah yang menjadi harga diri laki-laki. Tak ingin mengecewakan. Karena membuat yang ia cintai kecewa sama saja melukai dirinya sendiri. Perempuan harus tahu akan hal ini.

"Minggu depan aku akan ambil cuti, kita akan pergi ke Bali." Aku memutuskan untuk mengajaknya berlibur. Ini adalah jawaban dari keinginan terbang dari permintaan istriku. Ah, bukan istriku, tetapi janin yang ada di dalam perutnya.

"Apa kita akan benar-benar terbang?" ia meyakinkan dirinya. Tiba-tiba gerombolan kupu-kupu mengitari kami di beranda rumah.

Eko Setyawan lahir di Karanganyar, 22 September 1996. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS, bergiat di Komunitas Kamar Kata Karanganyar, Literasi Kemuning, Komunitas Sastra Senjanara Surakarta. Kumpulan puisinya berjudul Merindukan Kepulangan (2017). 

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, tema bebas, disesuaikan dengan karakter detikcom sebagai media massa umum yang dibaca semua kalangan. Panjang naskah sebaiknya tidak lebih dari 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media lain

Sumber: Hot.detik
PT Rifan FInanicndo

Friday, June 21, 2019

PKS Serukan Evaluasi Menyeluruh Sistem Zonasi Sekolah | PT Rifan Finanicndo

PKS Serukan Evaluasi Menyeluruh Sistem Zonasi Sekolah

PT Rifan Finanicndo -  Merespons protes orang tua murid terhadap sistem zonasi yang diterapkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai perlu diadakan evaluasi. Fraksi PKS di DPR juga berpandangan sama.

"Solusinya, pertama, evaluasi menyeluruh kebijakan sistem zonasi. Kedua, beri keleluasaan pada daerah untuk menyesuaikan kondisinya," kata Ketua DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah kepada wartawan, Jumat (21/6/2019).

Sistem zonasi membuat orang tua murid kesulitan mendaftarkan anaknya ke sekolah. Calon murid akan diterima berdasarkan pertimbangan jarak dari rumah ke sekolah sesuai zonasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah setempat, bukan semata-mata berdasarkan prestasi.

Di sisi lain, kualitas sekolah tidaklah sama antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Calon siswa yang berprestasi ingin masuk ke sekolah dengan sarana dan prasarana lengkap dan mutu pendidikan yang baik, namun bisa jadi calon siswa harus bersekolah di sekolah yang sarana dan prasarananya buruk dan kurang bermutu hanya karena jarak sekolahnya sesuai zonasi. Problem ini terjadi karena masih ada ketidaksetaraan kualitas, satu sekolah merupakan favorit dan yang lain bukan favorit.

"Sistem zonasi idealnya sudah tidak terganggu dengan sekolah favorit-non favorit. Artinya semua sekolah kualitas pendidik/tenaga kependidikan dan sistem belajarnya, sarana dan prasaranya memiliki standar yang sama," kata Ledia yang merupakan anggota Komisi X DPR (bidang pendidikan) ini.

Sistem zonasi dinyatakannya perlu memperhatikan kondisi rasio jumlah sekolah, jarak, dan populasi siswa di masing-masing daerah. Siswa dari keluarga miskin juga perlu diakomodasi. Kementerian Sosial (Kemensos) juga perlu mendata penduduk miskin dengan akurat.

"Verifikasi validasi data yang harus dilakukan Kemensos harus berjalan dengan baik dan benar," kata Ledia.

Sebelumnya, Jokowi menyebut sistem zonasi PPDB memang perlu dievaluasi. Jokowi mempersilakan menanyakan ke Menteri Pendidikan.

"Tanyakan kepada menteri pendidikan. Memang di lapangan banyak masalah yang perlu dievaluasi," kata Jokowi usai menyerahkan 3.200 sertifikat kepada warga Gresik di GOR Tri Dharma, Kamis (20/6) kemarin.

Memang terjadi sistem pro-kontra tentang sistem zonasi pada PPDB 2019. Tak sedikit orang tua atau wali murid yang memprotes sistem berdasarkan jarak kedekatan tempat tinggal ini.

Sistem zonasi diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB. Pasal 16 Permendikbud itu menjelaskan, pendaftaran PPDB dilaksanakan melalui jalur zonasi, prestasi, dan perpindahan tugas orang tua/wali. Sebanyak 90% PPDB diperuntukkan bagi siswa yang masuk lewat jalur zonasi, jalur prestasi 5%, dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali 5%.


Sumber: News.detik
PT Rifan Finanicndo

Thursday, June 20, 2019

Perang Dagang Buat Harga Barang-barang di AS Melambung | PT Rifan Finaincindo

Foto: Nadia Permatasari/Infografis

PT Rifan Finaincindo -  Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memberi dampak ke perekonomian AS sendiri. Bank investasi global Goldman Sachs menyatakan, tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang China berdampak pada bisnis dan rumah tangga AS, dengan dampak yang lebih besar ke harga konsumen dari perkiraan sebelumnya.

Mengutip CNBC, Senin (17/6/2019), Goldman menyatakan, harga konsumen sebagian lebih tinggi karena eksportir dari China belum menurunkan harga mereka untuk bersaing di AS. 

"Orang mungkin berharap bahwa eksportir Tiongkok dari barang-barang yang terkena dampak tarif harus menurunkan harga mereka agar bersaing di pasar AS," terang Goldman dalam pernyataannya.

"Namun, analisis pada tingkat item yang sangat rinci dalam dua studi baru menunjukkan tidak ada penurunan harga (tidak termasuk tarif) barang impor dari China yang menghadapi tarif," sambungnya.

Di sisi lain, produsen AS telah secara oportunis menaikkan harga dalam menanggapi persaingan dagang tersebut.

Goldman juga menyatakan, risiko final tarif sebesar US$ 300 miliar dari China kini telah meningkat 30%.

Dalam laporan tersebut, tensi lebih lanjut dari perang dagang dapat memberikan pukulan 0,4% ke produk domestik bruto (PDB). Jika terus berlanjut, akan memicu aksi jual di pasar ekuitas dan dampaknya ke pertumbuhan ekonomi lebih buruk.

"Harapan awal kami adalah bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan akhir tahun ini. Kami pikir ini akan datang dalam bentuk penurunan bertahap," ujarnya.



Sumber: Finance.detik
PT Rifan Finaincindo

Pajak Bunga Obligasi Dipangkas Jadi 5% | PT Rifan Financindo

Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

PT Rifan Financindo - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya telah memangkas pajak penghasilan (PPh) bunga obligasi menjadi 5% dari yang sebelumnya berlaku sebesar 15%.

Hal itu diungkapkannya usai rapat terbatas (ratas) mengenai terobosan kebijakan investasi, ekspor, dan perpajakan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat.

"Kita sekarang ini sudah, untuk penurunan tarif PPh untuk bunga obligasi untuk infrastruktur ini sudah, akan kami turunkan dari 15% menjadi 5%," kata Sri Mulyani di Komplek Istana, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Pajak bunga obligasi diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 100 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Bunga Obligasi. Dalam aturan itu, bunga obligasi berbentuk bunga dan/atau diskonto untuk Wajib Pajak (WP) dalam negeri dan Badan Usaha Tetap (BUT) dipatok 15%.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Ditjen Pajak tengah melakukan kajian penurunan pajak atas bunga obligasi dan instrumen investasi lainnya di Indonesia.

Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengungkapkan kajian yang dilakukan adalah untuk menurunkan tarif pajak atas bunga obligasi dan instrumen lainnya.

"Jadi (tujuannya) bantu pendalaman pasar karena kan krismon atau kondisi moneter sangat dipengaruhi instrumen-instrumen keuangan. Diharapkan dengan perlakuan ini pendalaman pasar makin terjadi lah," kata Robert di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Robert mengatakan, kajian penurunan tarif ini berlaku pada pajak penghasilan (PPh) atas bunga obligasi baik pemerintah maupun swasta.  

Sumber: Finance.detik
PT Rifan Financindo