Monday, November 20, 2023

Nggak Selalu Mulus, 4 Masalah komoditi Ini Kerap Hantui Usaha Ternak Ayam

Ternak ayam petelur menjadi usaha yang menggiurkan karena dinilai mampu menghasilkan banyak keuntungan. Namun kenyataannya untuk memulai bisnis ini tidak semudah yang dibayangkan.
Hal tersebut diakui oleh Rosmina (49), salah satu peternak ayam asal Desa Tritiro, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Rosmina menjelaskan selama menjalani bisnis ternak ayam sejak tahun 2019, ada saja masalah yang menghampiri.

Adapun kendala yang pertama terkait produksi telur. Dia mengungkapkan tidak semua ayam yang diternakkan mampu menghasilkan telur. Ada saja ayam yang sulit atau bahkan tak bisa bertelur.

"Satu ayam itu (idealnya) melahirkan satu butir telur setiap hari. Itu pun belum tentu juga. Yang jelasnya kalau dikatakan 3.500 populasi ayam tidak bertelur semua. Mustahil itu. Kadang ini sebelah saya punya ayam dari 1.500 yang bertelur ada 80 tidak bertelur," katanya saat ditemui detikcom dalam program Jelajah Desa BRILiaN beberapa waktu lalu.

Menurutnya terdapat beberapa tanda-tanda ayam yang sulit untuk bertelur, di antaranya memiliki jengger yang pendek dan berwarna merah pucat, serta memiliki berat kurang dari 2 Kg.

"Itu jengger kalau tidak panjang pasti tidak bertelur. (Selain itu) juga tergantung dari gemuknya. Ayam tidak mungkin bertelur kalau bobotnya tidak mencapai 2 kiloan. Jadi kalo beratnya 1 kiloan jangan harap bertelur," terangnya.


Bisnis ayam petelur ternyata menjadi ladang cuan yang menjanjikan. Seperti kisah Rosmina (49) yang mampu meraup untung jutaan rupiah per hari. Foto: Pradita Utama
Lalu kendala lainnya terkait penyakit yang kerap dialami ayam petelur, seperti flu. Karena itu, Rosmina menjelaskan penting bagi ayam untuk divaksin, serta minum vitamin secara rutin. Selain itu obat cacing juga tak boleh terlewatkan.

"Kalau pernah terlambat obat cacing, sakit. Pokoknya kalau sudah obat cacing terlambat, macam-macam muncul penyakit, pilek, dan sebagainya," tuturnya.

Tak cuma penyakit, Rosmina mengatakan peternak ayam petelur juga mesti mewaspadai ancaman hewan-hewan liar. Khususnya biawak dan ular yang suka memangsa telur dan ayam. Di samping itu bencana seperti banjir juga membuat para peternak khawatir, karena bisa memusnahkan puluhan hingga ratusan ayam-ayam miliknya.

"Ada dimakan biawak, monyet, telur, banyak kendala. Ular panjang 4 meter naik juga makan ayam (di kandang)," katanya.

Selanjutnya, Rosmina juga bercerita tentang harga pakan yang melonjak. Kenaikan harga pakan khususnya jagung seringkali membuat peternak ayam kewalahan.

"Pas pakan jagung semua naik harga sempat di Rp 28.000, banyak yang gulung tikar. Di kajang itu kan 100 persen yang beternak sisa 30% yang bertahan. Di sini banyak. Tetangga ini kasian," tuturnya.

Rosmina juga mengeluhkan pandemi COVID-19 yang nyaris membuatnya gulung tikar karena kehabisan modal. Beruntung dia mendapatkan bantuan permodalan senilai Rp 50 juta dari BRI.

"KUR itu maksudnya untuk penyelamat, penyambung. Itu pun satu kali saja saya bayar karena itu utang sudah satu bulan lebih pakan tidak sempat," kata Rosmina.


Bisnis ayam petelur ternyata menjadi ladang cuan yang menjanjikan. Seperti kisah Rosmina (49) yang mampu meraup untung jutaan rupiah per hari. Foto: Pradita Utama
Untuk diketahui, peternakan ayam petelur merupakan salah satu klaster usaha di Desa Tritiro, yang terpilih sebagai salah satu Desa BRILiaN pada tahun 2022. Desa BRILiaN adalah program inkubasi dari BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa.

Harapannya, setelah menjadi Desa BRILiaN, Desa Tritiro mampu menjadi desa yang mandiri dalam menggerakan roda perekonomiannya. Termasuk, melalui kelompok-kelompok usaha yang ada, dan peternak ayam telur salah satunya.

"Harapan saya kehadiran BRI bisa diterima dan bisa berkolaborasi. Bukan sekadar saat ini saja, bukan hanya saat sedang program Desa BRILian, tapi berkembang terus, betul-betul menjadi desa yang sustainable, berdikari, semakin maju," ujar Pimpinan Cabang BRI Wilayah Bulukumba, Suryadi.

Diketahui, detikcom bersama BRI tengah mengadakan program Jelajah Desa BRILiaN yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!


Sumber : Finance.detik

No comments:

Post a Comment