Thursday, July 20, 2023

Pendapatan Iklan Merosot, Emiten Media Milik Bakrie Salahkan Migrasi TV Analog | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo -  PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) milik grup Bakrie membukukan total pendapatan iklan Rp 1,70 triliun sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut turun 6,27% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,81 triliun.

Penurunan ini disebabkan karena ketidakpastian penerapan analog switch off (ASO) atau migrasi TV analog ke digital. Hal ini membuat pengiklan bersikap wait and see. Namun, pertumbuhan pendapatan Perseroan masih lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan industri yg turun 9,9%.

Dari segi biaya operasional, Perseroan tetap mengedepankan strategi efisiensi dalam pola programming yaitu dengan melakukan akuisisi program berbiaya relatif rendah. Sehingga biaya program dan siaran dapat ditekan hingga 38% menjadi Rp 724,4 miliar dibandingkan Rp 753 miliar di tahun 2021

Sementara itu, perseroan telah melakukan sejumlah strategi bisnis menghadapi tantangan persaingan media di sepanjang tahun 2023, baik dari sisi media penyiaran maupun media digital. Penetrasi internet yang terus meningkat menjadikan media digital sebagai salah satu pilihan bagi pengiklan untuk mengampanyekan produknya, yang ditandai dengan peningkatan pertumbuhan belanja iklan digital.

Peluang ini mendorong VIVA Group terus memperkuat bisnis digitalnya yang ditargetkan dapat menjadi sumber pemasukan utama di samping bisnis TV FTA melalui ANTV dan tvOne.

Sebagai langkah strategis untuk mengelola lini bisnis yang lebih efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal, Perseroan mensinergikan seluruh bisnis digital publisher VIVA Group dalam satu koordinasi operasional. Selain itu, VIVA juga akan mengembangkan bisnis baru dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

"Beberapa langkah di antaranya yaitu menginkubasi penyedia teknologi digital untuk produksi konten, manajemen asset media, menayangkan konten digital, dan data analytics. Serta menginkubasi divisi talent menjadi media buying agency untuk iklan berbasis influencer," ungkap Managing Director VIVA Arief Yahya dalam Public Expose VIVA dan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Baca juga:
Saham VKTR Melesat, Bagaimana Perusahaan Bakrie Lainnya?
Secara keseluruhan pada tahun 2022, aset digital di bawah naungan VIVA Group menunjukkan pertumbuhan signifikan dari sisi jumlah pageviews dibanding tahun 2021. Pertumbuhan bisnis digital tvOne ditopang oleh portal berita tvonenews.com yang terus diperkuat dengan pilihan konten dan gaya jurnalisme yang bisa diterima kalangan muda.

Selama tahun 2022, tvonenews.com mencatatkan lonjakan pageviews hingga 840% atau rata-rata 31,2 juta pageviews per bulan dari tahun sebelumnya 3,3 juta. Hal ini dipicu oleh peningkatan produksi artikel berita yang berkolaborasi dengan beberapa mitra.

Sementara itu, untuk memperluas distribusi konten dan viewers-nya, terutama dari kalangan generasi milenial dan Gen Z, tvOne mengoptimalkan media sosial Instagram, Twitter, Tiktok yang saat ini telah mencapai 12,4 juta followers.

Lini bisnis digital ANTV, intipseleb.com dan antvklik.com, yang fokus pada genre hiburan dan menyasar viewers muda berhasil mencapai 60,5 juta pageviews sepanjang semester I 2023. Sementara di platform media sosial, jumlah follower keduanya di Instagram, Twitter, dan Tiktok mencapai 10,7 juta.

Pada semester I 2023, portal berita viva.co.id meraih rata-rata 64 juta pageviews per bulan dan menjadi bagian dari Top 20 Digital Publisher di Indonesia, yang dicapai melalui pengembangan bisnis berbasis kemitraan dengan 21 subdomain partner di berbagai daerah.

Performa YouTube viva.co.id dengan rata-rata 37 juta views per bulan menobatkannya sebagai Top 10 Video Views Digital Publisher di Indonesia. Di ranah media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok), viva.co.id mendapatkan rata-rata impression sebesar 54,2 juta per bulan.

"Fokus VIVA Group pada bisnis digital sejalan dengan inisiatif menghadapi disrupsi digital yang memicu perubahan pola masyarakat mengkonsumsi konten, dari product centric menjadi consumer centric," ujar Arief Yahya.


Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment