Wednesday, February 1, 2023

Menerka Kemilau Harga Emas di Tahun Kelinci Air | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo -  2023 disebut merupakan tahun yang tepat untuk berinvestasi di emas atau logam mulia. Sebab diyakini emas akan mengalami kenaikan harga hingga menyentuh rekor tertinggi.

Dikutip dari goldprice.org harga emas tercatat di kisaran US$ 1.921 per troy ounce atau naik 0,98 poin atau 0,05% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam jangka waktu 5 tahun terakhir, harga emas tercatat naik 584 poin atau 43,7%. Lalu dalam 20 tahun harga emas telah naik 1.568 poin atau 445,11%. Jika dilihat per gram, harga emas tercatat US$ 61.76 atau naik 0,02%.


Memang, emas adalah investasi untuk jangka panjang. Bukan investasi dalam hitungan hari, minggu atau bulan. Jadi para pembeli emas harus bersabar dan menunggu saat yang tepat untuk menjual emas yang mereka miliki.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebutkan, kenaikan harga emas ke level tertinggi ini akan terjadi pada semester 2 tahun ini. Dia menyebut emas masih memiliki prospek yang cerah. "Bisa mencapai level US$ 2.100/troy ounce di semester II. Semester I ini, emas masih bergerak di kisaran US$ 1.900 per troy ounce," ujar dia kepada detikcom.

Dia menambahkan naiknya harga emas ini karena adanya penguatan dolar AS yang indeksnya terus bergerak dari 112 ke 155. "Selain itu tak ada lagi ekspektasi kenaikan pada suku bunga acuan bank sentral," ujar dia.

Kemudian angka inflasi masih di atas 3%. Nah hal ini membuat emas menjadi safe haven untuk para pelaku pasar. Kemudian masalah geopolitik di Semenanjung Laut China Selatan dan Korea juga akan memanas.

Hal ini disebut akan menjadi masalah baru pada perekonomian di Asia. Apalagi jika terjadi sanksi-sanksi yang akan mengganggu perekonomian sehingga membuat lambat. "Mencuatnya geopolitik ini akan membuat harga emas terbang," jelas dia.

Dia menjelaskan harga emas kini kembali mendekati level tertinggi tujuh bulan pada hari Selasa karena pasar menunggu lebih banyak isyarat pada kebijakan moneter AS dari pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan datang, serta data inflasi utama.

Menurut dia harga emas batangan membukukan kenaikan kuat dalam beberapa sesi terakhir, di tengah meningkatnya optimisme atas potensi perlambatan kenaikan suku bunga AS.

Pembacaan inflasi untuk bulan November, serta tanda-tanda pendinginan di pasar pekerjaan, tampaknya menunjukkan bahwa tekanan harga di ekonomi terbesar dunia telah mencapai puncaknya, sehingga membutuhkan sikap yang kurang hawkish dari The Fed.

Dikutip dari Reuters, harga emas memang terus mengalami kenaikan. Emas dianggap sebagai instrumen yang bisa melindungi nilai aset dari inflasi.

Namun emas ini juga sangat sensitif dengan kenaikan suku bunga acuan yang berpotensi untuk mengganggu potensi imbal hasil berikutnya.

Anggota dewan gubernur Federal Reserve Michelle Bowman menyebutkan bank sentral AS harus menaikkan suku bunga yang lebih tinggi ke depan. Ini untuk memerangi angka inflasi yang tinggi dan bisa membuat kondisi pasar tenaga kerja terganggu.

Alternatif Investasi Selain Emas
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho menjelaskan untuk instrumen investasi 2023 memang tergantung dari kondisi tiap orang. Tapi tetap secara general harus memberikan keuntungan.

Misalnya bisa memilih reksa dana berbasis pasar saham dan campuran. Jika ada kemungkinan resesi maka harga saham dan reksa dana akan turun dan bisa lebih murah.

Tapi perlu dicatat itu bukan keuntungan jangka pendek. Harus ada waktu untuk menyimpan investasi itu. "Misalnya kita beli di harga yang murah, tunggu 1 tahun lagi saat rebound," kata dia.

Andy mengatakan, untuk pasar saham memang memiliki risiko tinggi dan memang bukan untuk semua orang. Jika memang ingin berinvestasi yang aman bisa memilih ST009 dengan risiko moderat dan bunga yang lebih tinggi dari deposito dan keamanan yang lebih.


Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment