Thursday, January 12, 2023

AHY Jelang 2024: TNI-Polri, BIN, Jaksa, Jangan Politik Praktis! | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo  -  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pernyataan pers di depan wartawan terkait sejumlah isu. Salah satu isu yang dibahas yakni berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.

AHY awalnya bicara terkait tahapan Pemilu 2024 yang kini sudah mulai berlangsung. Dia menyebut pada 2023 ini Indonesia memasuki tahun politik.

"Saat ini kita sudah masuk tahun politik, sejumlah tahapan pemilu sudah kita lewati dari mulai pendaftaran, verifikasi parpol, kemudian pengundian, dan atau penetapan nomor urut peserta pemilu, hingga kita juga berharap pada akhirnya kita bisa menyusun DCS, DCT, masuk ke masa kampanye nasional, dan seterusnya, termasuk tentunya ada sebuah momentum pendaftaran dan penetapan pasangan capres dan cawapres," kata AHY saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023).


AHY berharap tahapan pemilu bisa berjalan dengan lancar hingga 2024. Dia juga meminta agar KPU dan Bawaslu bisa menjalankan amanah sebagai penyelenggara pemilu dengan independen dan netral.

"Partai Demokrat juga berharap agar KPU dan Bawaslu bisa menjalankan amanah dan tugasnya secara independen, netral dan kedepankan azas-azas yang penuh dengan keadilan dan kejujuran, kita tidak ingin ada keberpihakan terhadap golongan atau kelompok tertentu, kita tentu ingin segala sesuatunya berjalan dengan baik dan damai," ucapnya.

Lebih lanjut, AHY juga meminta agar aparat penegak hukum bisa berlaku netral dan tidak terlibat politik praktis. Dia menyoroti secara khusus terhadap TNI, Polri, hingga BIN.

"Partai Demokrat juga mengimbau pada institusi penegak hukum dan aparatur negara lainnya, TNI, Polri, BIN, Kejaksaan, dan ASN untuk berlaku dan bersikap netral, tidak memihak dan tidak terlibat politik praktis," tegasnya.

Dia juga berharap agar Pemilu 2024 tidak lagi memakan korban seperti Pemilu 2019 yang lalu. Dia meminta agar pemilu yang akan datang bisa dipersiapkan lebih baik.

"Serta kalau kita belajar dari pengalaman Pemilu 2019 yang telah memakan korban jiwa dari pihak penyelenggara pemilu yakni 894 petugas meninggal dunia, serta 5.175 korban sakit akibat kelelahan dan beban kerja berlebihan, karena itu kali ini kami berharap bisa ditekan seminimal munkgin bahkan sebisa mungkin zero incident," tutur dia.


Sumber : news.detik

 PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment