Monday, April 4, 2022

Kata Menkeu Era SBY soal Penyebab Minyak Goreng Gaib Saat Ada HET | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Publik tentu belum lupa dengan anomali yang terjadi pada minyak goreng. Saat pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) tiba-tiba bahan pangan tersebut menjadi langka. Tak lama setelah HET dicabut, pasokannya banjir.

Ekonom sekaligus Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), M Chatib Basri menjelaskan bahwa pengendalian harga (price control) di negara-negara lain pun tidak bisa berjalan. Ketika itu dilakukan pasti barang akan hilang di pasaran.

"Price control bahkan nih ya, di mana-mana nggak bisa jalan. Itu adalah the first lesson of economics (pelajaran pertama ekonomi). Jangan coba melakukan price control. Kalau harganya di-set di bawah biaya produksi, barangnya hilang," katanya dalam diskusi virtual, Senin (4/4/2022).

"Itu yang menjelaskan mengapa HET kemarin barangnya hilang minyak gorengnya, karena memang price control itu tidak bisa dilakukan," tuturnya.

Dia menilai langkah pemerintah selanjutnya sudah tepat dengan melepas harga minyak goreng mengikuti mekanisme pasar, kemudian mengucurkan BLT minyak goreng kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kenapa ini saya katakan benar? karena beban dari BLT itu lebih kecil dibandingkan subsidi dari seluruh barang. Bayangkan kalau seluruh minyak gorengnya disubsidi? atau seluruh BBM-nya disubsidi? itu yang kaya juga menikmati," sambungnya.

Sedangkan BLT minyak goreng diberikan untuk 20,5 juta keluarga yang terdaftar dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL).


Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment