Friday, March 11, 2022

Dear Newbie, Jangan Silau Afiliator Pamer Harta dan Portofolio | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo -  Aksi pamer harta dan portofolio kerap kali jadi modus yang digunakan afiliator atau influencer investasi untuk mengajak orang. Karena itu, pastikan lebih dulu legalitas dan rekam jejak sebelum mulai investasi dari platform digital.

"Awal bisa gabung, karena melihat sosok sebagai pahlawan dan mereka sukses trading terus enggak mau kaya sendiri, supaya orang lain juga sukses ceritanya. Kami melihat mereka semakin semakin sukses jadi mereka memamerkan hasil mereka menang semacam itu. Kami masih belum terbuka matanya kalau ini dunia manipulasi, jadi masih yakin bahwa afiliator ini bener bener sukses, karena kami melihat hasil secara riil," ujar Korban trader Binomo Maru Nazara dalam acara dMentor detikcom, Kamis (10/3/2022).

Maru ceritakan kurang lebih hampir 6 bulan terjebak dalam lingkaran investasi bodong dari aplikasi Binomo. Ketika uang yang dihabiskan hingga ratusan juta, dirinya baru tersadarkan jadi korban investasi bodong.

"Setelah ada kejanggalan kami kumpulkan semua data itu, kejanggalan di dalam ini yang kami anggap satu kejahatan dan penipuan yang mana pintu masuk dari aplikasi ini afiliator tidak ada satupun yang jadi korban tanpa pengaruh dari mereka," paparnya.

Mendengar cerita Maru, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengaku turut prihatin. Namun dari cerita para korban bisa diambil pelajaran pentingnya legalitas dari platform investasi.

"Kita juga ingin tekankan aspek legalitas, karakteristik apa yang bisa kita lihat detail entitas-entitas yang menawarkan itu. Karena seperti Binomo tidak terdaftar, ilegal tidak memiliki ijin semacam penipuan yang melibatkan unsur judi. Kami terus-menerus menggandeng seluruh stakeholders karena ini enggak bisa sendirian, melalui teman media kami sampaikan ini salah satu upaya, supaya investasi itu kita harus melihat lebih komprehensif minimal status legalitasnya," ujar Jerry.

Jerry mengatakan pentingnya status legalitas sebelum mulai investasi. Setelah itu, jangan tergiur dengan rayuan hingga pamer portofolio hingga kekayaan dari influencer investasi.

"Kita lihat dulu dan yang paling penting statusnya entitasnya product knowledge dan juga secara komprehensif dapat dilihat sebagai satu kesatuan yang baik, ketika itu dilihat sudah terpenuhi saya pikir silahkan. Tetapi ketika salah satu tidak baik, apalagi kalau itu ilegal jangan. Walaupun yang bilang afiliator, artis, public figure tetapi satu saja entitas itu ilegal enggak bener, jangan oleh karena itu lihat dulu baik baik yang paling penting bagaimana bisa membuat sebuah keputusan terbaik untuk investasi kita yakini," ungkapnya.


Sumber : finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment