Tuesday, December 14, 2021

Rupiah Dibuka Berfluktuasi, Mayoritas Mata Uang Asia di Zona Merah | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo   -  Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan dengan berfluktuasi pada perdagangan Selasa (14/12/2021) ditekan penguatan dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka menguat 39,5 poin atau 0,27 persen ke Rp14.331 per dolar AS pada 09.00 WIB. Adapun indeks dolar AS naik 0,08 persen ke 96,39. 

Tak berselang lama, mata uang Garuda melemah 0,08 persen atau 12 poin ke Rp14.343 per dolar AS pada 09.14 WIB. 

Pelemahan juga terjadi di mata uang Asia lainnya seperti yen Jepan turun 0,06 persen, won Korea Selatan amblas 0,28 persen, yuan China melemah 0,01 persen, dan dolar Singapura tergelincir 0,05 persen. 

Selasa 14 Desember 2021 Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan penguatan rupiah kemarin karena pelaku pasar merespons positif pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai strategi vaksinasi menjadi kunci melawan penularan Omicron di dunia. 

Adapun, WHO telah memasukkan Omicron ke dalam Variant of Concern atau VoC yang memiliki lebih banyak strain atau mutasi daripada varian yang sudah ada yakni Alpha, Beta dan Delta Selain itu, pasar juga menyambut Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia pada pekan kedua Desember 2021 yang memperkirakan inflasi 2021 mencapai 1,64 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Jakarta Level 1 “Sedangkan perkembangan harga pada Desember 2021 tetap terkendali dan kemungkinan akan terjadi inflasi sebesar 0,34 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm),” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (13/12/2021). 

Dari eksternal, pelaku pasar mencermati pertemuan bank sentral di awal pekan ini termasuk dari Bank Sentral AS (Federal Reserve). 

Adapun, harga konsumen yang tinggi di AS diperkirakan bakal mendorong penguatan dolar AS walaupun virus Covid-19 belum lepas dari perhatian. 

Ibrahim menjelaskan bahwa investor sekarang mengharapkan The Fed untuk memberi sinyal pengurangan pembelian aset yang lebih cepat pada pekan ini. 

Dengan demikian, waktu yang lebih awal untuk kenaikan suku bunga dapat diterka sehingga bakal memperbarui plot titik (dot plot) untuk tarif selama beberapa tahun ke depan.

Sumber: markt.bisnis

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment