Wednesday, June 30, 2021

Cara Santai KSAD Soroti Dandim Gembrot Demi Kesehatan Terjaga | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Fisik para prajurit TNI Angkatan Darat jadi sorotan Jenderal Andika Perkasa, sang kepala staf. Andika Perkasa menyentil para komandan komando distrik militer (Dandim) yang bertubuh gembrot dengan cara santai.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam acara Apel Danrem-Dandim Terpusat Tahun 2020, mulanya memanggil Kapushubdar Letjen TNI Wahyu Agung dan Pangdam IX/Udayana Letjen TNI Kurnia Dewantara. Andika memuji dua perwira tersebut karena berumur 57 dan 58 tahun, tapi memiliki tubuh yang bagus. Andika Kemudian meminta para dandim bertubuh gemuk untuk ke depan.

"Coba siapa yang gembrot, para pangdam. Ada dandim yang gembrot nggak? Suruh sini," ujar Andika dalam akun YouTube resmi TNI AD, Selasa (29/6/2021).

Sejumlah dandim menghadap usai KSAD meminta yang bertubuh gembrot maju. Andika kemudian bertanya alasan kenapa mereka bertubuh gemuk.

Santai, KSAD Andika tidak terlihat marah-marah atau menghukum para dandim yang gemuk. Perbincangan hangat penuh tawa terjadi antara KSAD dan dandim-dandim yang disebutnya gembrot tersebut.

"Kami mulai gemuk setelah Juni 2020," ujar salah satu dandim kepada KSAD.

"Baru tahun ini. Langsur lebar, bagian sini ya (memegang pinggang), kenapa bisa begitu," ujar Andika membalas.

"Cepat naik, cepat turun," katanya. Orang-orang yang mendengar pun tertawa.

Salah satu dandim gembrot yang maju adalah Dandim 0509 Kabupaten Bekasi Letkol Tofan Tri Anggoro.

"95 kilogram," ujar Tofan saat menjawab pertanyaan KSAD.

"Mulai kapan gemuk?" tanya Andika.

Anggoro mengaku mulai gemuk setelah lulus SMA. KSAD Andika tak percaya. "Nggak mungkin," ujar Andika.

Para dandim yang disebut bertubuh gembrot itu kemudian berfoto dengan Letjen TNI Wahyu Agung, Letjen TNI Kurnia Dewantara. Andika meminta perubahan fisik para 'dandim gembrot' hingga tahun depan.

"Foto ini kirim ke saya satu tahun dari sekarang," katanya.

Andika mengaku khawatir dengan kondisi anggota TNI AD yang memiliki berat badan berlebih. Menurutnya, kondisi itu tidak ideal dan rentan terkena penyakit.

Andika menyebut data pada 2020 ada 539 anggota TNI AD meninggal karena sakit. Hanya sebagian kecil yang meninggal karena COVID-19.

"Dari 539 itu, yang sakit plus COVID, 58. Jadi sebetulnya, 500-an ya sakit berat. Sakit berat itu ada diabetes, ada gagal ginjal, jantung, stroke. Itu semua sebetulnya bisa kita jaga," katanya.

KSAD meminta anggota TNI AD menjaga pola makan sehingga bisa menjaga berat badannya dan tetap sehat.

"Intinya, kita harus lebih scientific, kita juga harus punya tekad keras mengukur diri. Nggak boleh biarkan, 'Alah besok lah, sekarang makan dulu.' Kuncinya adalah bagaimana kita mengendalikan makan," katanya.

Sumber: news.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment