Wednesday, December 9, 2020

Tren Pelemahan Belum Berakhir, Dolar AS Melemah Pagi Ini | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  -   Dolar Amerika Serikat terkoreksi tipis pada awal perdagangan Rabu (9/12/2020), setelah berakhir menguat pada perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar yang melacak nilai greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,057 poin atau 0,06 persen ke level 90,908 pada puku 08.10 WIB.

Adapun pada perdagangan Selasa, indeks dolar 0,16 persen ke level 90,94. Sepanjang tahun ini, dolar AS telah jatuh hampir 6 persen, sejalan dengan kinerja tahunan terlemahnya sejak 2017.

"Stimulus moneter dan fiskal yang kami lihat akan mencerminkan dunia dan itu mengarah pada pelemahan dolar dan seharusnya bagus untuk mata uang berisiko dan mata uang negara emerging market," kata presiden dan kepala investasi Merk Investments, Axel Merk.

Berita vaksin positif dari Johnson and Johnson dan Pfizer Inc pada Selasa mendukung pasar dan meningkatkan selera risiko, tetapi dolar mempertahankan posisinya sendiri.

Data sentimen ekonomi positif dari Jerman mengangkat euro di awal sesi, tetapi terakhir datar menjadi sedikit lebih rendah di 1,2104 dolar

Sentimen investor Jerman melonjak lebih dari yang diharapkan pada Desember di tengah ekspektasi bahwa vaksin melawan virus corona akan meningkatkan prospek ekonomi terbesar di Eropa itu.

Lembaga penelitian ekonomi ZEW mengatakan survei sentimen ekonomi investor naik ke 55,0 dari 39,0 di bulan sebelumnya. Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan angka di 45,5.

Sepanjang tahun ini, euro telah menguat sekitar delapan persen terhadap greenback.

Dominic Bunning, kepala riset valas Eropa di HSBC menulis dalam catatan penelitian terbarunya, bahwa penguatan euro, yang lebih agresif daripada di musim panas, dapat menjadi masalah bagi Bank Sentral Eropa (ECB).

"Mata uang yang lebih kuat memperketat kondisi keuangan, yang sangat tidak membantu ekonomi yang menghadapi tekanan disinflasi yang terus-menerus," kata Bunning.

ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada Kamis (10/12/2020).

Sementara itu, investor terus fokus pada pembicaraan kesepakatan perdagangan Brexit.

Dengan hanya tiga minggu tersisa bagi Inggris untuk sepenuhnya menyelesaikan jalan keluarnya dari Uni Eropa, para pemimpin telah gagal mempersempit perbedaan pada kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.

Pound meskipun memangkas kerugian sebelumnya dan secara singkat muncul ke wilayah positif setelah Inggris mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa tentang bagaimana mengelola perbatasan Irlandia-Irlandia Utara.

Terhadap dolar, pound terakhir turun 0,2 persen menjadi 1,3354 dolar. Pound juga 0,1 persen lebih rendah terhadap euro, yang naik menjadi 90,63 pence.

Dolar juga menguat 0,1 persen terhadap yen pada 104,16 yen, tetapi turun 0,2 persen versus franc Swiss menjadi 0,8893 franc.



Sumber: Markt.bisnis

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment