Tuesday, May 5, 2020

Harga Emas Tersulut Ketegangan AS-China | PT Rifan Financindo

Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020). - ANTARA / Ari Bowo Sucipto

PT Rifan Financindo  -  Harga emas mengalami kenaikan di akhir perdagangan Senin (4/5/2020) Waktu New York atau Selasa (5/5/2020) WIB. Kenaikan terjadi seiring ketegangan antara Amerika Serikat dan China ihwal penyebaran virus corona (Covid-19) yang memicu kekhawatiran pelaku pasar sehingga aset-aset aman (safe haven) diburu.
Dilansir dari Antara, kontrak emas untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik 0,73 persen menjadi US$1.713,3 dolar AS per troy ounce. Kenaikan ini melanjutkan kinerja emas pada Jumat (1/5/2020) yang mana juga menguat 0,4 persen ke posisi US$1.700,9 per troy ounce.
"Ada pelarian ke tempat yang aman karena saham terlihat lemah sehingga tidak diketahui bagaimana ini akan terjadi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Dia memperkirakan ke depan ketegangan dengan China masih terbuka. Tensi kedua negara itu tegang setelah Presiden AS Donald Trump menuding virus corona berasal dari sebuah laboratorium di China. Ketegangan ini dikhawatirkan memicu perang dagang baru.
Inggris mengatakan pada Senin (4/5) bahwa China memiliki pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab atas informasi yang dibagikan tentang wabah tersebut.
Menteri luar negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Minggu (3/5) ada bukti penyakit muncul dari laboratorium China, tetapi tidak membantah kesimpulan badan intelijen AS bahwa itu bukan buatan manusia.
"Mengingat stabilitas relatif dari kasus global Covid-19 di seluruh dunia dan pembukaan kembali ekonomi secara bertahap, emas membutuhkan dorongan baru untuk reli lebih tinggi," kata OCBC Bank dalam sebuah laporan.
"Permusuhan perdagangan AS-China yang dihidupkan kembali mungkin terbukti menjadi katalisator, tetapi jika itu tidak terwujud, kami melihatnya tantangan bagi emas untuk reli dari sini. "
Harga emas telah meningkat 12 persen sejak tahun ini, didorong oleh stimulus besar-besaran yang dikeluarkan oleh bank-bank sentral global untuk meringankan dampak pandemi. 
Sebuah laporan menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang buatan AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pada Maret dan bisa tenggelam lebih jauh.
Mengurangi kekhawatiran tentang rantai pasokan emas batangan global yang tegang,dua penyuling emas terbesar dunia, Valcambi dan Argor-Heraeus, menyatakan mereka akan mengoperasikan kapasitas secara penuh.


Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment