Thursday, March 26, 2020

Pergerakan Pasukan AS di Luar Negeri Dihentikan 60 Hari karena Virus Corona | PT Rifan Financindo

 (FILES) In this file photo US Defense Secretary Mark Esper speaks during the daily briefing on the novel coronavirus, COVID-19, at the White House on March 18, 2020, in Washington, DC. - US Defense Secretary Mark Esper confirmed March 23, 2020 that the military had rescued an American victim of violent crime in Honduras. President Donald Trump said cryptically Sunday that the US military had secured the release of the woman, but gave no details.We were able to get a young woman released from a certain area who was being horribly accosted, horribly treated, Trump said. (Photo by Brendan Smialowski / AFP)

PT Rifan FInancindo  -  Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) membekukan pergerakan personel militer AS di luar negeri dalam upaya membatasi penyebaran virus Corona di antara tentaranya. Seluruh aktivitas perjalanan dan pergerakan militer AS di luar negeri akan dihentikan sementara selama 60 hari.
Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Kamis (26/3/2020), Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Mark Esper, merilis perintah penghentian pergerakan untuk seluruh personel militer AS di luar negeri pada pekan ini.
Laporan AFP menyebut perintah pembekuan ini menghentikan pengerahan atau pengerahan ulang terhadap 90 ribu personel militer AS dalam dua bulan ke depan.
"Langkah ini diambil untuk membantu pencegahan lebih lanjut terhadap penyebaran virus Corona 2010 (COVID-19), untuk melindungi personel AS dan menjaga kesiapan operasional global kita," demikian pernyataan Pentagon.
Dalam wawancara dengan Reuters, Esper menyebut perintah itu berlaku bagi seluruh anggota pasukan militer AS, juga para personel sipil dan keluarga tentara AS. Namun dia menekankan bahwa akan ada beberapa pengecualian.
"Tujuannya adalah memastikan bahwa kita tidak akan membawa virus ini pulang, menginfeksi yang lain, bahwa kita tidak menyebarkannya di kalangan militer," ujar Esper. Langkah ini menjadi langkah paling luas yang pernah diambil dan akan berdampak pada personel militer AS di seluruh dunia.

Esper menyebut pembekuan pergerakan tidak berlaku untuk penarikan tentara AS di Afghanistan, yang tengah berlangsung dan akan berlanjut. Diketahui bahwa AS berkomitmen mengurangi jumlah tentaranya di Afghanistan menjadi 8.600 personel dalam waktu 135 hari setelah penandatanganan kesepakatan damai dengan Taliban pada 29 Februari lalu.
"Itu (perintah penghentian pergerakan-red) tidak akan mempengaruhinya," tegas Esper merujuk pada penarikan tentara AS di Afghanistan.
Pada Rabu (25/3) waktu setempat, militer AS menyatakan pihaknya menaikkan level keamanan terkait kesehatan di pangkalan-pangkalannya di seluruh dunia karena merebaknya pandemi virus Corona. Kondisi perlindungan kesehatan atau HPCON dinaikkan ke level 'Charlie' yang merupakan level tertinggi kedua, yang berarti terjadi penularan berkelanjutan di masyarakat.
Sejauh ini, Pentagon menyebut total ada 227 kasus virus Corona di kalangan militer AS di seluruh dunia. Satu kontraktor Departemen Pertahanan AS dilaporkan meninggal karena virus ini.

Sumber: News.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment