Friday, January 5, 2024

Usai Direstui Akuisisi Activision, Presiden Microsoft Puji Inggris

Awalnya Brad Smith, Presiden Microsoft, tidak senang dan mengkritik Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris, karena akuisisi perusahaannya terhadap Activision Blizzard sempat ditolak. Eh sekarang dia berubah pikiran setelah Inggris merestui.
Smith pun punya penyataan yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam sebuah wawancara di salah satu program BBC, dirinya menggambarkan kalau CMA merupakan regulator yang tangguh dan adil.

Namun sayangnya tanggapan CMA biasa saja. Diketahui kalau mereka kurang terkesan, meski Smith sudah mengubah kritiknya.

"CMA memegang standar yang ketat dan saya menghormatinya. Menurut saya, ini tangguh dan adil. Ini mendorong Microsoft untuk memberikan hak tertentu yang menjadi perhatian CMA terkait dengan cloud gaming," kata Smith, dilansir detikINET dari The Verge, Kamis (4/1/2023).

Keputusannya berangkat dari permintaan CMA, yang sebelumnya meminta Microsoft untuk merestrukturisasi kesepatannya dengan Activision Blizzard. Mereka ingin supaya raksasa teknologi tersebut menyerahkan hak utama cloud gaming di Inggris, dan juga pasar lainnya di seluruh dunia.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, kalau Microsoft akhirnya bisa menyelesaikan akuisisinya terhadap Activision Blizzard. Itu terjadi setelah mereka mengalahkan gugatan Federal Trade Commission di pengadilan Amerika Serikat, dan merestrukturisasi perjanjiannya agar memenuhi persyaratan CMA.

Akuisisi ini menjadi yang terbesar dalam sejarah Microsoft. Jauh lebih tinggi dibanding akuisisinya terhadap LinkedIn pada 2016.

Saat itu nilainya "hanya" USD 26 miliar atau sekitar Rp 402 triliun, dan USD 7,5 miliar atau sekitar Rp 116 triliun untuk Bethesda pada 2021. Sedangkan untuk bisa memiliki Activision, mereka menggelontorkan uang hingga USD 68,7 miliar atau sekitar Rp 1.000 triliun.

Mereka juga menyebut dengan akuisisi besar ini, akan menjadikannya perusahaan gaming terbesar ke-3 dari sisi pemasukan, hanya di bawah Tencent dan Sony.

Sumber : inet.detik

No comments:

Post a Comment