Monday, January 29, 2024

China & Malaysia Bakal Kerja Sama Ekspor Durian-Perpanjangan Bebas Visa

 China dan Malaysia disebut akan mencapai sejumlah kesepakatan ekonomi. Dua di antaranya adalah pengiriman dunia segar dan perpanjangan perjalanan bebas visa bagi wisatawan kedua negara.

Dilansir dari The South China Morning Post (SCMP), seorang pejabat Malaysia menuturkan kedua negara 'hampir' menandatangani perjanjian kerja sama.

Konsulat Jenderal Malaysia di China, Muzambli Markam, mengatakan Malaysia dan China baru saja 'menyelesaikan sejumlah rincian' yang memungkinkan Negeri Jiran mengirim durian segar ke Negeri Tirai Bambu seperti Thailand dan Vietnam. Tidak menutup kemungkinan ucapnya, kesepakatan diraih tahun ini.

"Kami menantikan persetujuannya segera. Saya diberitahu bahwa negosiasi sedang dalam tahap akhir, dan mudah-mudahan kita bisa segera mendengar kabar baik. Anda tahu betapa rumitnya negosiasi semacam ini," kata Muzambli dikutip dari SCMP, Senin (29/1/2024).

Baca juga:
Hotman Paris Curhat Bayar Pajak Hampir 100%: Negara Apa Ini?
Durian asal Thailand pun diketahui menguasai mayoritas pasar China. China sendiri menguasai 90% total permintaan durian global dengan total impor 1,4 juta pada 2023. Selain Thailand, sebagian besar durian berasal dari Vietnam dan Filipina.

Di China, permintaan komoditas berjuluk 'Raja Buah-Buahan' tergolong tinggi sebab durian sering digunakan sebagai hadiah untuk acara-acara besar seperti pernikahan. China sendiri belum menggenjot produksi durian dalam negeri seperti negara-negara di Asia Tenggara. Adapun Malaysia, sampai saat ini baru bisa mengekspor durian beku ke negara tersebut.

Pendiri perusahaan eksportir durian Malaysia DKing yakni Simon Chin, menilai kebijakan tersebut menjadi angin segar bagi para pengusaha durian lokal.

"Pemilik kebun akan menyukai berita ini, karena jika buah masih di pohon dan belum matang sempurna, mereka bisa menerbangkannya (untuk dikirim). Kamu bisa mendapatkan uangnya dengan cepat. Mereka menciptakan opsi lain bagi pembeli," kata Simon.

Adapun kerja sama lainnya adalah perjalanan bebas visa. Malaysia disebut memproyeksikan menarik wisatawan lebih banyak dibanding 2019 setelah menangguhkan peraturan visa. Pada 2024, sebanyak 3,1 juta warga negara China ditarget mengunjungi Malaysia.

Tiket masuk bebas visa selama 30 hari yang diberikan kepada warga China sejak Desember pun diharapkan menggerek angka wisatawan. Muzambli mengatakan, Malaysia menjadi salah satu destinasi favorit karena makanannya, harga yang murah, dan ketersediaan penutur bahasa Mandarin. Di saat yang sama, China juga menawarkan kebijakan bebas Visa selama 15 hari bagi wisata Malaysia.

Namun skema bebas visa dua arah akan berakhir pada bulan Desember 2024. Namun, Muzambli mengungkap belum diketahui jika kedua negara akan memperpanjang kerja sama bebas visa.

"Kita lihat saja nanti. Kedua belah pihak masih berdiskusi. Mungkin kita bisa memperpanjang pengaturan ini setelah tahun 2024, tapi ini masih dalam tahap awal," jelasnya.

Muzambli menuturkan kerja sama bebas visa yang dijalin sejauh ini berhasil. Jumlah wisatawan kedua negara sama-sama meningkat karena kebijakan tersebut.

"Ini hal positif bagi kedua belah pihak," tuturnya.

CEO agen perjalanan China Highlights yaknk Steven Zhao, menjelaskan bahwa peningkatan wisatawan Malaysia ke China terlihat nyata. Para wisatawan disebut tertarik pada atraksi sejarah dan budaya di Beijing dan Xian.

"Dalam hal daya beli mereka, mereka tidak buruk, dan mengungguli wisatawan domestik, namun tidak sebanyak wisatawan Eropa, Amerika, atau Singapura," tambah Zhao.

Sebagai informasi, hubungan diplomatik Malaysia-China sendiri diketahui sudah kuat sejak 50 tahun silam. China juga telah berinvestasi ke berbagai infrastruktur penting sejak 2013. Sementara sebanyak seperlima dari total 34 juta penduduk Malaysia, memiliki keturunan yang berasal dari China.

Sumber : finance.detik

No comments:

Post a Comment