Thursday, September 7, 2023

Mentan Sebut Lahan Sawah yang Panen Bakal Terus Turun Gegara El Nino

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan telah memprediksi penurunan produksi padi hingga akhir tahun. Hal ini terjadi karena dampak kekeringan akibat cuaca ekstrem El Nino.
Syahrul mengatakan akan ada 700 ribu hektare lahan sawah yang akan panen pada September ini. Jumlah itu menurun dari Agustus yang disebut jumlah lahan yang panen sebanyak 800 ribu ton.

"Makin turun, kemarin Agustus 800 ribu hektare. Ini masih ada 700 ribu hektare, Oktober mungkin ada 500 ribu. Tetapi itu nggak cukup, kita makan besar banget setiap bulan. Oleh karena itu kita nggak boleh pede, aku harus kerja," ujarnya ditemui di sela sela KTT ASEAN, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023) kemarin.

Menurutnya jika kekeringan El Nino sangat ekstrem, kemungkinan terjadi penurunan produksi beras sebanyak 1,2 juta ton. Syahrul mengatakan pihaknya telah memetakan untuk penambahan lahan 500 hektare untuk mempercepat tanam padi.

"Kami lakukan membuat 500 ribu hektare untuk membooster mempersiapkan khusus untuk kalau terjadi penurunan mudah-mudahan saja berhasil dan itu di ambil dari tiga kategori wilayah, ada wilayah merah. El Nino juga ada soal air disitu ada wilayah kuning airnya pas-pasan, harus ada intervensi teknologi, embun, irigasi diperbaiki dan ada daerah hijau," tuturnya.

Dia menuturkan jika lahan 500 ribu hektare berhasil ditanam padi dengan cepat kemudian panen, maka diprediksi ada tambahan produksi gabah 3 juta ton.

"Setara dengan setengahnya (1,5 juta ton) menjadi beras. Walaupun neraca kita sortednya belum, kita masih merasa masih oke. Oktober-November ini masih ada panen, walaupun kurang lebih 700 ribu, besok mungkin tinggal 500 ribu tetapi itu masih menghasilkan kita harus percepat,"ungkapnya.


Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena El Nino akan membuat sebagian daerah kekeringan hebat. Ia menyebut daerah-daerah tersebut merupakan sentra produksi beras.

"Potensi kekeringan terparah di daerah-daerah sentra produksi beras seperti Pulau Jawa, Sumatera bagian selatan, Sulawesi Selatan dan NTB," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (4/9/2023).

Dampak ini terjadi selama September sampai Oktober, di mana kekuatan El Nino tersebut sebesar 60-80%. "Sehingga ini menjadi perhatian bersama," jelas dia.

Sumber : detik

No comments:

Post a Comment