Thursday, July 6, 2023

Bos PLN Ungkap Jurus Geber Kinerja Perusahaan yang Diramal Hampir Ambruk | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  -   Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkap, keuangan perusahaan pernah diprediksi akan ambruk. Hal itu terjadi karena pasokan listrik PLN bertambah pesat, tapi tidak sebanding dengan permintaan listrik.

Dia menjelaskan, pada tahun 2021, PLN mendapatkan tambahan pasokan listrik sebesar 7 giga watt (GW) untuk wilayah Jawa. Namun, penambahan beban listrik kala itu hanya sekitar 1,1 GW. Jadi, kata dia, ada kelebihan pasokan sekitar 6 GW.

"Tentu saja pada waktu itu diprediksi kondisi keuangan PLN akan ambruk pak dengan kondisi yang sangat sulit itu. Topi kami, pertama, tentu meningkatkan demand pak dengan berbagai upaya yang tadi kami paparkan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Ia pun mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi kelebihan pasokan listrik tersebut. Pihaknya mendatangi produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP).

"Secara bersamaan kami mendatangi IPP di mana pembangkitnya akan masuk ke ekosistem kami dan kami menyampaikan apa adanya, kontrak PPA-nya itu dulu dengan asumsi yang ada itu fair. Tapi sejalan dengan berjalannya waktu ternyata asumsi itu tidak terpenuhi sehingga demand risk ada di kami, maka ini menjadi beban bagi PLN," terangnya.

Darmawan mengatakan, pihaknya pun mengajukan penangguhan pasokan listrik kepada IPP atau melakukan pengurangan terhadap skema take or pay. Skema take or pay sendiri ialah skema yang mewajibkan PLN untuk menyerap listrik yang diproduksi pembangkit swasta sesuai kontrak. Jika tidak, maka PLN bisa mendapat pinalti.

"Untuk itu kami mengajukan penangguhan agar pembangkitnya masuknya bisa ditunda, atau kontraknya take or pay-nya bisa dikurangi. Dan itu ada yang berhasil ditunda 2 tahun, ada yang 16 bulan, ada 18 bulan dan kemudian ada kontraknya bisa dikurangi sehingga pengurangan take or pay yang berhasil kami renegosiasikan itu Rp 47 triliun," terangnya.

Dia mengatakan, berbagai upaya itu membuat kondisi keuangan PLN menjadi positif. Bahkan, Darmawan menyebut, laporan keuangan PLN tahun 2022 merupakan yang terbaik dalam sejarah PLN.

"Maka kami mengurangi cost, melakukan renegosiasi dan menambah demand dengan berbagai effort dampaknya sangat terasa, di tahun 2022 memang laporan keuangan kami adalah laporan keuangan terbaik dalam sejarah PLN dalam kondisi COVID-19," jelasnya.

Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment