Monday, March 27, 2023

Kisah Briptu Julham Ngajar Bahasa Arab hingga Bantu Eks Napi Hijrah | Pt Rifan



Pt Rifan  -  Briptu Julhamadi Munthe (28) tak ingin ilmu Bahasa Arab yang dikuasainya berhenti pada dirinya sendiri. Anggota Satintelkam Polres Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, itu meluangkan waktunya untuk mengajar di pondok pesantren agar para santri mahir berbahasa Arab.

Kisah Briptu Julham ini diusulkan untuk Hoegeng Awards 2023 melalui formulir digital http://dtk.id/hoegengawards2023 oleh warga Labuhanbatu bernama Aswin Syaputra. Briptu Julham dideskripsikan sebagai polisi yang juga sebagai guru bahasa Arab di pondok pesantren. Julham juga disebut membantu pemuda untuk hijrah.

detikcom kemudian menghubungi Aswin untuk menggali cerita secara lebih utuh. Aswin menyebut Briptu Julham menguasai bahasa Arab.


"Memang itu faktanya beliau kan seorang anggota Polri, kita lihat dari sosok beliau ini keseharian ngajar di salah satu pengajar pondok pesantren Darus Sholihin yang memang komunikasinya dengan bahasa Arab," tutur Aswin kepada detikcom, Senin (20/3/2023).

Menurut Aswin, Bripka Julham mampu memberikan sentuhan yang positif kepada masyarakat, salah satunya dengan cara menjadi pendidik. Selain itu, Briptu Julham juga menjadi khotib salat Jumat di masjid-masjid kampung.

"Pernah juga beliau ini sebagai Bhabinkamtibmas di Kecamatan Rantau Selatan, sebagai Bhabin dia beberapa kali saya lihat pernah memberikan khotbah dengan menggunakan seragam. Harusnya ini yang memang kita harapkan dari aparat-aparat ini sebagai pengayom kepada masyarakat," sebut dia.

                     
Briptu Julhamadi Munthe sedang mengajar bahasa Arab di ponpes. Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber

Aswin adalah warga Labuhanbatu yang berprofesi sebagai tenaga medis. Dia mengenal Briptu Julham sejak 2015. Dia melihat Julham adalah sosok polisi yang berbeda.

"Ketika kita lihat dia mampu memberikan ilmu yang dia peroleh, menuntun masyarakat dan memotivasi siswa, para pemuda, sangat baik, artinya ini harus dikembangkan, potensi-potensi seperti ini yang kita kembangkan," jelasnya.

Baru-baru ini, Aswin melihat Briptu Julham mendampingi salah seorang Syeikh dari Yaman yang sedang mengunjungi pondok pesantren di Labuhanbatu Selatan. "Beliau yang mendampingi, kira-kira seminggu yang lalu, dari Arab," tutur Aswin.

detikcom juga menghubungi Hasmy P Siregar (40) guna menggali informasi lebih dalam mengenai sosok Briptu Julham. Hasmy adalah salah satu dewan pengawas di pondok pesantren tempat Briptu Julham mengajar bahasa Arab.

"Kalau aku bilang untuk seorang polisi luar biasalah, dia polisi itu, niatan dia itu memang betul-betul mengedukasi masyarakat. Karena terbukti pada saat dia di Labuhanbatu dia ngajar pesantren tidak mengharapkan imbalan, gaji nggak diambil sama dia, kecuali memang kita yang ngasih sama dia kan," kata Hasmy kepada detikcom.

Hasmy menilai Julham juga sebagai sosok yang sangat mudah untuk bergaul. Julham juga disebut sebagai penghafal Al-Qur'an walaupun tidak 30 juz.


Selain itu, Julham juga disebut ikut dalam sebuah komunitas pemuda yang ingin melakukan hijrah. Dia merangkul para mantan narapidana, salah satunya mantan napi penyalahguna narkoba.

"Mohon maaf lah, banyaklah beberapa kawan-kawan yang dulu (pemakai) narkoba sekarang malah dia yang memerangi narkoba, taubat ini kan, mantan-mantan narkoba itu sekarang memerangi narkoba, binaan dia (Briptu Julham)," katanya.

"Yang jelas di mana dia bertempat dialah yang aktif di pengajian, itu saya pastikan. Khatib, dia punya jadwal tetap itu, di Labuhanbatu dan Labusel," tutur dia.


Briptu Julhamadi Munthe mengajar para santri. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)

Mengajar sebagai Amal Jariyah
Briptu Julham mulai mengajar bahasa Arab di Pondok Pesantren Darus Sholihin, Labuhanbatu pada tahun 2021. Briptu Julham pun telah mengantongi izin dari Polres Labuhanbatu untuk mengajar di ponpes tersebut.

"Memang panggilan hati aja daripada hilang ilmu itu bagus kita ulang lagi, ngajar supaya tetap kita ulang. Namun begitu pun kita tetap izin sama pimpinan," kata Briptu Julham kepada detikcom.

Pada saat mengajukan diri untuk mengajar, pimpinan pondok pesantren sempat bertanya-tanya terkait kemampuan Briptu Julham. Mereka tidak percaya bahwa seorang polisi bisa mahir berbahasa Arab.

"Di awal itu beliau nggak percaya gitu kan 'Ah bercanda-nya' kan gitu, namun begitu pertemuan berikutnya jumpa lagi, 'Seriuslah, ada-ada aja, masak polisi ngajar gini', nggak percayalah pimpinan ini kita ngajar bahasa Arab. Terakhir di-interview-lah, interview-nya itu menggunakan bahasa Arab terus terkejut-lah dia begitu kan, takjub-lah dia," tutur Julham.

Pada saat menawarkan diri untuk mengajar di Pondok Pesantren Darus Sholihin, Briptu Julham tidak memikirkan imbalan gaji. Dia hanya ingin ilmu yang dikuasainya bermanfaat bagi para santri.

"Sama pimpinan pesantren saya sampaikan 'Yang jelas Ana di sini ngajar, yang penting Ana diterima, alhamdulillah, masalah ijarah, ijarah itu upah, masalah ijarah Antum jangan pikirkan, supaya ngulang-ngulang pelajaran aja ini, ustaz', 'oh siap, aman itu, dinda'" kata Julham menirukan percakapan dengan pimpinan pondok pesantren.

"Memang berjalannya waktu beliau ngasih juga, cuma ya berapa dikasih diterima, nggak pernah kita komplain kan," imbuhnya.


Briptu Julhamadi Munthe bersama para santri. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)

Julham mulai menjadi pengajar pada tahun 2021 semester pertama. Dia mengajar setiap hari, kecuali hari Jumat, pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Julham pun telah mendapatkan izin dari pimpinan Polres.

Pada tahun 2022, Briptu Julham hanya mengajar full day pada hari Sabtu dan Minggu. Kala itu, Briptu Julham masih sebagai Bhabinkamtibmas di Labuhanbatu.

Pada Desember 2022, Briptu Julham dipindahtugaskan ke Polres Labuhanbatu Selatan. Karena jarak tempuh dan waktu yang tidak memungkinkan, Briptu Julham mengajukan kepada pihak pondok pesantren untuk berhenti sementara mengajar santri.

"Pihak pondok memang sedikit ada rasa kecewa mereka, didatangi mereka 'apakah meminta?', 'tidak, ustaz'.'Jadi macam mana ngajarmu, dinda?', 'Kalau ngajar Ana lihat situasilah, karena saat ini Ana di intel, nanti dibuat jadwal Ana, sementara Ana nggak masuk, anak-anak terbengkalai, kasihan' karena jarak tempuh di sini kurang lebih 1,5 jam," tutur dia.

Bina Pramuka di Ponpes
Saat mengajar di Pondok Pesantren Darus Sholihin ini, Briptu Julham juga aktif membina Pramuka dan mengajarkan pencak silat. Dia ingin para santri itu memiliki aktivitas yang positif dan mengembangkan bakatnya.

"Si ekskul saya tingkatkan semua, terkait silat, alhamdulillah juara 3 kemarin di Sumatera Utara, (tingkat) santri kan. Pramukanya sudah ikut-ikut lomba kan, kemudian marching band-nya alhamdulillah kemarin juara, perdana semua itu tanding-tanding, udah punya mental (sekarang)," jelasnya.


Briptu Julhamadi Munthe bersama para santri yang ikut Pramuka. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)


Pada awal tahun 2023 kemarin, Briptu Julham mendapatkan mandat sebagai ketua panitia perkemahan santri se-Sumatera Utara yang diadakan oleh Ponpes Darus Sholihin. Dia menyebut para peserta yang datang bukan hanya dari ponpes, tapi juga sekolah umum.

"Nyatanya itu bukan santri semua, ada dari MAN, MTs, SMP, SD, tapi dengan syarat mengikuti peraturan yang sudah ditentukan oleh panitia, biasanya kepramukaan gabung-gabung putra dan putri, bahkan ada yang main-main ke tenda putri, kita menghindari seperti itu, siap nggak mengikuti ini, kalau siap daftar nggak masalah. Alhamdulillah kemarin dari sekolah luar," tutur dia.

Setelah pindah pada awal tahun ini ke Polres Labuhanbatu Selatan, Briptu Julham hingga saat ini belum mengajar lagi di pondok pesantren karena kesibukan sebagai anggota Satintelkam. Namun, Briptu Julham masih menyempatkan diri menjadi dewan pengawas di salah satu pondok pesantren di Labuhanbatu Selatan.

"Kita mengawasi kegiatan-kegiatan, contoh, kepala sekolah, guru-guru, anak-anak, apa yang terjadi di pesantren tersebut kita harus tahulah kan, kekurangannya, perkembangannya, jadi kami memang ada kadang 2 minggu sekali, kadang 1 sekali rapat pengurus, rapat guru-guru," tutur dia.

Briptu Julham berharap bisa segera kembali mengajar bahasa Arab di Pondok Pesantren. Saat ini, dirinya sedang mengajukan kepada Polda Sumatera Utara untuk kembali bertugas sebagai Bhabinkamtibmas sehingga bisa bertemu lagi dengan para santri di kelas.

"Kalau responsnya tetap diupayakan, cuman sabar dulu, karena kuotanya di sini sudah penuh, kita harus mengajukan ke Polda, nunggu-lah kita. Di sini Kapolres, Wakapolres, Kasat mendukung-lah kegiatan yang saya buat di sini. Contoh ada undangan menghadiri sekolah-sekolah, untuk keagamaan beliau dukung terus, nggak ada istilah menghambat, nggak pernah, tetap mendukung," tutur dia.

Saat ini, Briptu Julham juga mengusulkan kepada pimpinan Polres Labuhanbatu Selatan agar ada kegiatan rutin di masjid-masjid setiap hari Jumat. Dia juga bersedia untuk menjadi khatib Jumatan.

"Udah kita sampaikan ke Kapolres, Pak Kapolres ini kan rutin setiap hari Jumat ke masjid-masjid 'Komandan, gimana kalau contohnya dari Polres ada yang ingin memberikan bantuannya, Komandan yang memberikan bantuannya saya menjadi khatib, atau nanti ada juga personel yang bisa azan, kita azan, tapi kalau bisa di pelosok-pelosok, memang ini belum, itulah perencanaan kita ke depannya," jelasnya.


Briptu Julham juga bergabung dalam komunitas Pemuda Hijrah di Labuhanbatu. Pada komunitas ini Briptu Julham akan memberikan pendampingan hingga memberikan penyuluhan kepada anggota komunitas.

"Pemuda Hijrah ini sebagian memang, bukan semua, ada memang yang mantan napi, mantan-mantan pemakai (narkoba), artinya kita ajak mereka, jadi kami manggil ustaz-ustaz kondang nih dari Jakarta," tutur dia.

Ada berbagai kegiatan dalam komunitas Pemuda Hijrah ini, di antaranya belajar ilmu agama hingga mendatangkan ustaz kondang untuk memberikan ceramah. Dalam kegiatan itu Briptu Julham bersama para anggota lainnya akan mencari pembicara atau ustaz-ustaz kondang.

"Jadi dengan seringnya kita buat kegiatan seperti itu mudah-mudahan terbiasa kawan-kawan ini untuk berbuat baiklah. Yang biasanya mungkin cakap kotor nggak terhitung lagi, dengan menggunakan pakaian muslim kita berpikir, artinya kebiasaan untuk berbuat baik," tutur dia.

Kepada para mantan narapidana kasus narkoba, Briptu Julham akan memberikan sejumlah penyuluhan berdasarkan pengalamannya sebagai anggota Polri. Dia akan mengajak para eks nabi itu secara persuasif.

"Saya dulu pengalaman pernah di satnarkoba, di reskrim pernah, jadi tipikal-tipikal orang pemakai itu gimana, apa kerugiannya, bandar itu apa enaknya apa ruginya, saya jelaskan aja. Contohnya narkoba, ya dasar sih sebenarnya, semua orang tahu, pertama aja-nya kita dikasih, kedua kita dikasih, ketiga kita dikasih, udah candu kita habis itu beli, pas ada uang beli, begitu nggak ada uang mencuri, habis kita," tutur dia.

Kegiatan komunitas Pemuda Hijrah. (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)


Pemuda Hijrah tersebut, kata Briptu Julham, terus berupaya melakukan kegiatan yang positif dan dan produktif. Saat ini, komunitas tersebut telah memiliki 3 usaha bakso di Labuhanbatu.

"Alhamdulillah kawan-kawan komunitas hijrah itu, alhamdulillah mereka sekarang sudah jalan 1 tahun buka usaha mereka sudah 3 outlet baksonya," tutur dia.

Briptu Julham sudah mendapatkan izin dari pimpinan untuk terlibat di komunitas Pemuda Hijrah ini. Julham menekankan bahwa izin harus diperoleh sebelum melakukan kegiatan di luar tugas kepolisian.

"Kita yang penting ada surat permohonan ke Porles, kita kan namanya ikatan dinas ini kan walaupun kegiatan positif harus ada dasar kita kan, ada disertai surat izin, mereka kerjakan, mereka surati Kapolres," jelasnya.



Sumber : detik

Pt Rifan

No comments:

Post a Comment