Wednesday, January 4, 2023

IHSG Diramal Lanjutkan Penguatan Dekati 7.000 | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo   -   IHSG melanjutkan up-swing Bullish jangka pendek dengan penguatan sebesar 37.7 pts ke level 6888,76 didukung oleh realisasi pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) 2022 mencapai Rp 2626,4 triliun; melampaui target Rp 2266,2 triliun (naik 30.6% YoY).

Realisasi pendapatan negara tersebut ditopang penerimaan pajak, bea & cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang juga di atas ekspektasi.

Analis dari NH Korindo Sekuritas Indonesia memandang, IHSG semakin mantap melanjutkan up-swing Bullish jangka pendek dengan penguatan 0.55% ke level 6888.76, bergerak menuju target 6950-6960 up to level psikologis 7000 sebagai awal dari rangkaian January Effect.

Dari Luar negeri, Indeks Wall Street ditutup melemah mengawali hari perdagangan saham pertama AS di tahun 2023 ini, dengan Dow Jones melemah tipis 10pts dipicu oleh turunnya saham Tesla dan Apple masing-masing 12.2% & 3.7%, setelah Tesla tak dapat mencapai estimasi pengiriman kuartalan, dan Apple mencapai harga terendah sejak Juni 2021 seiring rating downgrade karena adanya pemotongan produksi di China.

USD menguat menyambut FOMC Meeting Minutes dengan ekspektasi sinyal lebih banyak pengetatan kebijakan moneter ke depannya. Sederet data ekonomi penting juga akan dinanti hasilnya seperti ISM Manufacturing PMI (Des.) serta JOLTs Job Openings (Nov) yang akan memberikan petunjuk ke mana arah perekonomian AS bergerak.


Senada, Hariyanto Wijaya dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga melihat adanya optimisme pada IHSG. Menurutnya, kenaikan IHSG pada perdagangan keamrin sejalan dengan penguatan peer regional.

Indonesia mencapai defisit fiskal yang lebih cepat dari perkiraan di bawah 3%, yang sebelumnya ditargetkan tercapai pada tahun 2023.

Indonesia mencapai defisit fiskal yang sehat sebesar 2.4% dari PDB pada tahun 2022 karena harga komoditas yang lebih tinggi, pendapatan perusahaan yang melonjak, dan belanja konsumen yang meningkat. penerimaan pajak melebihi target pemerintah. Harga CPO naik ke level tertinggi dalam tujuh minggu karena Indonesia membatasi ekspor minyak sawit.

Kontinuitas yang menguntungkan seharusnya positif bagi perekonomian Indonesia, terutama bagi pendapatan perusahaan perkebunan CPO seperti AALI, LSIP, dan DSNG.

Dari luar negeri, indeks ekuitas AS memangkas kenaikan di sesi perdagangan pagi dan ditutup lebih rendah pada hari Selasa karena investor khawatir atas inflasi yang tinggi dan resesi yang akan datang pada tahun 2023. Pada data ekonomi AS, pembaruan terakhir pada Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS tetap tidak berubah di 46.2, menandai penurunan tercepat sejak Mei 2020. Treasuries AS menguat, dengan imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun 10bps menjadi 3.77%.

Di komoditas, harga minyak mentah WTI turun 3.8% menjadi US$ 77.22/barel di tengah meningkatnya kekhawatiran permintaan karena prospek ekonomi yang semakin gelap dan data yang lemah dari China serta kenaikan indeks Dolar AS.

Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment