Wednesday, July 20, 2022

Pasar Ponsel Global Lesu, Samsung dan Apple Tetap Jaya | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat pengapalan ponsel global sepanjang kuartal kedua 2022 masih lesu. Tapi Samsung dan Apple masih berjaya dan mencatatkan kenaikan penjualan.

Menurut data terbaru Canalys, pengapalan ponsel global pada periode ini turun 9% year-over-year dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Penurunan ini disebabkan oleh permintaan pasar yang lemah sebagai akibat dari kondisi ekonomi globall yang tidak menentu.

Samsung masih menjadi raja penjualan ponsel global dengan pangsa 21%, sedangkan posisi dua ditempati Apple dengan pangsa pasar 17%. Keduanya mencatatkan kenaikan 3% dibandingkan Q2 2021 (18% untuk Samsung, 14% untuk Apple).

Keberhasilan Samsung mempertahankan posisinya dibantu oleh performa penjualan lini Galaxy A yang menyasar segmen menengah. Sedangkan Apple masih menikmati larisnya iPhone 13 yang permintaannya masih tinggi sejak diluncurkan tahun lalu.

Pengapalan ponsel global Q2 2022 Foto: Canalys


Selanjutnya ada Xiaomi, Oppo, dan Vivo yang melengkapi peringkat lima besar. Berbeda dengan Apple dan Samsung, pangsa pasar tiga vendor asal China ini justru mengalami penurunan sebesar 1-3% jika dibandingkan tahun lalu.


Menurut Research Analyst Canalys Runar Bjørhovde penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk hambatan ekonomi, permintaan yang lemah, dan penumpukan stok. Ini membuat vendor ponsel harus mengubah taktiknya, terutama untuk segmen menengah.

"Pasar menengah yang kelebihan pasokan adalah segmen terbuka bagi vendor untuk fokus menyesuaikan peluncuran baru, karena konsumen dengan anggaran terbatas mengalihkan pembeli ke perangkat yang menyasar segmen low end," kata Bjørhovde, seperti dikutip dari Phone Arena, Selasa (19/7/2022).

Pengapalan ponsel global Q2 2022 Foto: Canalys


Sementara itu, analis Canalys Toby Zhu mengatakan vendor ponsel bisa memberikan promosi atau penawaran khusus untuk membantu mengosongkan stok. Tapi ia memperingatkan konsumen kemungkinan tidak akan menganggarkan uangnya untuk membeli ponsel baru akibat inflasi.

Permintaan ponsel yang turun juga membuat supply chain khawatir. Zhu memperingatkan beberapa isu terkait supply chain masih menghantui meski pasokan komponen dan biaya mulai membaik.



PT Rifan Financindo


No comments:

Post a Comment