Friday, July 15, 2022

Murka Menkeu AS ke Rusia, Larang Datang ke Bali-Mau Bikin Ekonominya Sengsara | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo   -   Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengungkapkan kemurkaannya terhadap Rusia. Dia menilai Rusia tidak pantas datang ke pertemuan Menteri Keuangan anggota G20 di Bali.

Hal itu dikatakan oleh Yellen sebab invasi yang dilakukan oleh Rusia telah memberikan dampak buruk bagi ekonomi global yakni kenaikan harga energi dan krisis pangan. Bahkan serangan Rusia dinilai ilegal dan melanggar hukum internasional.

"Perwakilan dari rezim Putin tidak memiliki tempat di forum ini," katanya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022).

"Efek limpahan negatif dari perang itu di setiap sudut dunia, terutama sehubungan dengan harga energi yang lebih tinggi, dan meningkatnya kerawanan pangan," tambahnya.

Sementara, Yellen menambahkan pihaknya menyambut baik kehadiran dari perwakilan Ukraina di Presidency G20. "Kami berdiri teguh dengan rakyat Ukraina, dan saya berharap dapat menyambut Menteri Keuangan Ukraina untuk pertemuan G20 ini besok," tuturnya.

Ia juga mengajak dunia internasional untuk mengecam tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Amerika Serikat tetap teguh dalam mengutuk perang Putin dan kekejaman yang dilakukan oleh pasukannya. Komunitas internasional harus memiliki pandangan yang jernih dalam meminta pertanggungjawaban Putin atas konsekuensi ekonomi dan kemanusiaan global dari perangnya," jelasnya.

AS Bakal Terus Bikin Sengsara Putin

Melihat dampak perang yang meluas pada ekonomi global, sebagai balasannya Yellen mengatakan akan terus menekan perekonomian Rusia. Tak main-main Yellen menambahkan akan membuat ekonomi Rusia mandek.

"Pembatasan harga minyak Rusia dengan pendapatan Putin yang ditolak adalah kebutuhan perang dan akan mengenakan sanksi bersejarah (ke Rusia) yang telah kami terapkan yang membuatnya Putin kesulitan dalam perang atau menghambat pertumbuhan ekonominya," terangnya.

Hal itu dilakukan AS, karena kata Yellen tindakan yang dilakukan Rusia berdampak besar ke ekonomi global. Dampaknya tidak main-main, mulai dari kenaikan harga energi, krisis pangan sehingga menyebabkan kelaparan di sejumlah negara.

"Kami telah mengambil tindakan cepat untuk membantu mengurangi kerawanan pangan, termasuk melalui seruan kami untuk bertindak bagi lembaga keuangan internasional untuk melipatgandakan bantuan," pungkasnya.


Sumber : finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment