Monday, May 23, 2022

Ada Rotasi Saham, Indonesia Bakal Jadi Pilihan Investor | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo   - Indonesia dinilai tetap memiliki kemampuan lebih baik dari pada negara berkembang lainnya di tengah volatilitas yang terjadi imbas kenaikan harga energi dan inflasi.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, kebijakan intervensi strategis menjadi sorotan. Pada awal tahun saat pandemi COVID-19 melanda telah meningkatkan ketimpangan pendapatan, ditambah masalah yang dihadapi dengan krisis energi global menyebabkan harga bahan bakar naik.

Saat tarif Indonesia lebih baik ketimbang rekan lainnya mengingat status sebagai eksportir komoditas, kenaikan harga minyak goreng mempengaruhi sebagian besar masyarakat yang mendorong pemerintah mengambil risiko dengan larang ekspor crude palm oil (CPO) pada akhir April 2022.

Sementara itu, neraca perdagangan tetap surplus hingga April 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus berturut-turut selama 2 tahun terakhir. Per April 2022, NPI mencetak surplus sebesar USD 7,56 miliar.

Di sisi lain, cadangan valuta asing turun signifikan selama sebulan, sehingga mempertanyakan kemungkinan ketidakpastian atas kebijakan. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan akhiri larangan ekspor minyak goreng mulai efektif 23 Mei 2022.

“Kebijakan lain yang kami soroti sebelum liburan adalah potensi kenaikan Pertalite dan LPG. Pemerintah juga memastikan dua sumber energi yang banyak digunakan masyarakat ini tidak akan ikuti kenaikan,” demikian mengutip riset tersebut, Minggu (22/5/2022).



Sumber : liputan6

PT Rifan Financindo 

No comments:

Post a Comment