Friday, October 29, 2021

Wedang RI Terbang ke Korsel hingga Afrika, Wanita Ini Kantongi Ratusan Juta | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo  -  Minuman khas daerah memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Potensi itulah yang berhasil dibidik oleh Dwi Karti Handayani, warga Yogyakarta.

Melalui wedang uwuh, wanita yang biasa disapa Hani berhasil mengembangkan usaha yang beromzet hingga ratusan juta per bulan. Bahkan, wedang produksinya dikirim ke luar negeri.

Hani menjual wedang uwuh kemasan dengan nama Denbagus dan Denayu. Bisnis ini ia mulai geluti pada Agustus 2015.

"Jadi sudah enam tahun sekarang. Pemikiran saya memang pengin punya usaha, produksi makanan dan minuman khas Jogja," katanya kepada detikcom seperti ditulis Jumat (29/10/2021).

Denbagus merupakan produk yang mulanya dikembangkan Hani. Ia memulai bisnis dengan modal Rp 9 juta untuk membeli bahan baku berupa rempah-rempah dan kemasan.

Awalnya, ia memproduksi 1.000 kemasan. Siapa sangka, usahanya langsung berbuah manis, di mana 1.000 kemasan ludes dalam satu pekan.

"Kita taruh Rp 9 juta, kita produksi perdana 1.000 habis nggak, ternyata seminggu habis," ungkapnya.

Ada beberapa tahapan yang perlu dilewati untuk memproduksi wedang kemasan ini. Secara garis besar, dimulai dari pencucian rempah-rempah, penjemuran, oven, pengaturan komposisi hingga pengemasan

Produk-produk itu kemudian dipasarkan dengan dititipkan ke sejumlah jalur distribusi seperti toko oleh-oleh, swalayan, hingga outlet di bandara. Tak cuma itu, ia juga memasarkannya lewat online.

Seiring berjalannya waktu, produk Denbagus kemudian mendapat distributor khusus. Artinya, ia hanya bisa menjual di distributor tersebut. Baru setelah itu, ia mengembangkan produk Denayu.

"Denayu baru launching 14 Agustus 2021. Jadi umur Denbagus enam tahun, saya launching Denayu," ujarnya.

Hani menjual produknya seharga Rp 60 ribu dengan isi 20 kemasan. Ia mengaku, dari Denbagus bisa meraih omzet hingga Rp 400 juta sebulan. Sementara, untuk Denayu sekitar Rp 45 juta hingga Rp 50 juta.

Dengan hitungan kasar, Hani bisa mengantongi omzet sampai Rp 450 juta sebulan. Produknya pun telah terbang ke sejumlah negara, meski tidak dalam jumlah besar.

"Ada beberapa kirim, ada yang sudah rutin macam ke Kanada, macam Malaysia sendiri, kemudian ke Korea Selatan, ke Mauritania. Mauritania itu di Afrika," ujarnya.

Penasaran dengan produk Hani? Bisa cek ke sejumlah e-commerce seperti Tokopedia di denayu_wedang dan Shopee di denayu_wedang.


Sumber: finance.etik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment