Wednesday, December 2, 2020

Anies Baswedan Positif COVID-19 Tanpa Gejala, Ini yang Harus Diketahui | PT Rifan Financindo

 

PT Rifan Financindo  -   Anies Baswedan dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala. Pemprov DKI lewat situs PPID Jakarta, Selasa (1/12/2020) menyampaikan kabar tersebut.

"Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkonfirmasi bahwa dirinya dinyatakan positif terpapar virus COVID-19," demikian tertulis di situs.

Ketika mengalami hal serupa, positif COVID-19 tanpa gejala, berikut ini adalah hal-hal yang harus diketahui dikutip detikINET dari The Conversation:

1. Seberapa umum orang tertular virus tanpa menyadarinya?

Secara umum, infeksi tanpa gejala adalah hal biasa. Contoh yang paling terkenal adalah Tifus Mary, yang menyebarkan demam tifoid ke orang lain tanpa gejala apa pun di awal tahun 1900-an.

Dalam kasus flu, diperkirakan bahwa antara 5% sampai 25% infeksi terjadi tanpa gejala. Untuk sebagian besar, gejala sebenarnya adalah efek dari tubuh ketika melawan infeksi. Ketika hanya butuh sedikit waktu bagi sistem kekebalan untuk mengerahkan pertahanan, beberapa kasus menunjukkan seakan tanpa gejala.

2. Bagaimana seseorang bisa menyebarkan virus corona jika tidak batuk dan bersin?

Semua orang waspada terhadap droplet yang menyembur dari batuk atau bersin pasien virus corona. Itulah alasan utama pakar menyarankan semua orang harus memakai masker.

Tetapi virus juga menyebar melalui pernafasan normal yang dapat membawa tetesan kecil yang berisi virus. Nafas yang teratur dapat menyebarkan virus pada jarak tertentu. Penyebaran juga bisa berasal dari fomites - permukaan, seperti gagang pintu atau pegangan troli supermarket, yang terkontaminasi virus corona oleh sentuhan orang yang terinfeksi.

3. Seberapa menular orang tanpa gejala?

Apa pun yang terjadi, jika Anda pernah terpapar dengan seseorang dengan COVID-19, Anda harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari masa inkubasi. Meskipun Anda merasa baik-baik saja, Anda tetap berisiko menularkan virus corona ke orang lain.

Baru-baru ini telah ditunjukkan bahwa tingkat virus yang tinggi terdapat dalam sekresi pernapasan selama periode 'presymptomatic' yang dapat berlangsung beberapa hari hingga lebih dari seminggu sebelum karakteristik demam dan batuk COVID-19 muncul. Kemampuan virus untuk ditularkan oleh orang-orang tanpa gejala adalah alasan utama COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi.

4. Setelah infeksi tanpa gejala, apakah seseorang masih memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2?

Kebanyakan orang mengembangkan antibodi setelah sembuh dari COVID-19, bahkan pada mereka yang tidak memiliki gejala. Tapi belum ada yang diketahui secara pasti. Penelitian terbaru di New York City yang memeriksa darah orang untuk antibodi terhadap SARS-CoV-2 menunjukkan bahwa sebanyak satu dari lima penduduk mungkin pernah terinfeksi COVID-19.

5. Seberapa luas penyebaran infeksi COVID-19 tanpa gejala?

Tidak ada yang tahu pasti, dan untuk saat ini banyak informasi yang bersifat anekdot belaka.

Sumber: markt.bisnis

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment