Wednesday, July 15, 2020

Lupakan Bank! Bisnis Bisa Jalan Tanpa Harus Berutang | PT Rifan Finacnindo

tourist budget for holidays in Indonesia. favorable exchange rates for the dollar to Indonesian rupees. 

PT Rifan Financindo  -  Ternyata untuk mencari modal bisnis nggak perlu berutang baik ke bank, atau pun mencari investor. Seorang pebisnis sukses, Arlianto Kurniawan (39) atau yang lebih dikenal dengan Arli Kurnia, pemilik dan penemu produk penghemat BBM Cleanoz berbagi tips dengan detikers untuk memulai bisnis tanpa utang.
Arli mengatakan, ada 3 sumber untuk memperoleh modal antara lain pinjaman dari bank, dana dari investor, dan juga dari market. Menurut Arli, seseorang bisa memilih modal dari market tanpa harus mencari utang.
"Karena kita mau bisnis apa pun ujungnya pasti ketemu market. Yang memberi uang ke kita adalah market. Jadi saya langsung 'bernegosiasi'. Secara tidak langsung saya 'bernegosiasi' dengan market. Ayo dibeli barang saya, supaya saya dapat untung lebih besar, dan kemudian uangnya saya putar," kata Arli dalam program d'Mentor detikcom episode ke-4, Selasa (14/7/2020).
Arli mengatakan, kunci dari berbisnis tanpa utang adalah melihat peluang dari market yang ada di sekitar, bersabar, dan juga gigih dalam mencetak keuntungan.
"Untuk memulai itu tidak bisa langsung besar, semua harus kita mulai dari kecil. Pahami apa yang kita lakukan dari kecil, supaya nanti pada saat besar kita tahu seluk-beluknya," jelas Arli.
Ia sendiri sudah menceritakan pengalamannya berbisnis dengan modal Rp 900 juta, dan sukses mencetak omzet Rp 4,5 miliar hanya dalam 1,5 tahun berjualan Cleanoz. Hasil itu ia peroleh hanya dari memutar keuntungan untuk jadi modal di kegiatan usaha selanjutnya.
"Intisari dari bisnis itu cari profit. Makanya saya disebut profit maker. Karena yang lakukan adalah mencetak sebanyak mungkin profit, bukan utang," urainya.
Bahkan, ia berpendapat utang yang digunakan untuk ekspansi bisnis adalah langkah yang salah. Menurutnya, seorang pebisnis harus mengandalkan keuntungan di usahanya yang pertama sebelum melakukan ekspansi.
"Sebuah bisnis di scale up pakai utang, sebuah bisnis dikembangkan pakai utang, it means keuntungannya nggak bisa membiayai bisnisnya. Misalnya ada seseorang punya toko, dia mau buka cabang di kota lain. Terus dia ambil pinjaman untuk memodali. Berarti keuntungan yang didapat sebelumnya nggak cukup untuk membuka cabang," tutur Arli.
Namun, seorang pebisnis itu juga tak bisa hanya berdiam untuk bisa mengandalkan utang sebagai modal ekspansi. Ia menegaskan, seorang pebisnis harus punya pemikiran untuk mencetak keuntungan seterusnya demi memperpanjang napas bisnisnya.
"Bisnis utamanya itu harus profit. Sehingga profitnya bisa diputar kembali untuk cabang baru, untuk memperluas yang sudah ada, atau memperbaiuki manajemennya dan sebagainya," tandas Arli.
Sumber: Finance.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment